Semarang, Idola 92,6 FM – Siapa sangka jika sebuah sandal berukir itu memikat turis asing.
Sandal berukir yang dibuat warga Desa Lerep Kabupaten Semarang itu, mampu menembus pasar luar negeri.
Pemilik usaha El Karya, Lutfi Chakim tak menyangka jika sandal jepit bikinannya bisa sampai tangan warga Australia.
Lutfi warga Dusun Indrokilo, Desa Lerep Kabupaten Semarang itu mengatakan jika sandal ukirannya dibuat dari sandal jepit yang diambil lebih dulu karet jepitnya. Hal itu dikatakan saat ditemui di rumah di sela kegiatannya, belum lama ini.
Menurut Lutfi, sandal yang sudah diambil karet jepitnya itu hanya menyisakan permukaan sandal.
Permukaan sandal itu yang kemudian diukirnya menggunakan alat ukir khusus.
Lutfi menjelaskan, usahanya itu muncul karena berawal dari kejadian kehilangan sandal.
Lutfi yang pernah mondok di Pesantren Al Uqolak Kalisidi Ungaran sering mendengar cerita temannya selalu kehilangan sandal setelah salat Jumat.
“Itu awal pertama sandal dipakai ukiran. Kalau hiasan ada versi dua, kalau tidak berpigura saya jual Rp75 ribu, dua wajah Rp85 ribu. Lebih dari satu pasang sandal ya harganya naik dan tergantung kerumitannya,” kata Lutfi.
Lebih lanjut Lutfi menjelaskan, usahanya makin dikenal dan terus berkembang.
Pesanan yang datang silih berganti, dalam sebulan bisa sampai 15 pesanan.
“Kalau ada pesanan khusus berbentuk tulisan, logo, karakter animasi hingga gambar wajah tokoh saya juga bisa. Tapi itu ada tambahan biaya mulai dari Rp25 ribu sampai Rp 35 ribu, tergantung tingkat kesulitannya,” pungkasnya. (Bud).