Sambut Ramadan, Pedagang Hijab di Semarang Berharap Untung Berlipat

Pembeli sedang memilih hijab
Sejumlah pembeli sedang memilih hijab yang dipamerkan di pusat perbelanjaan.

Semarang, Idola 92,6 FM – Memasuki bulan suci Ramadan, pedagang hijab maupun baju muslim mulai menambah stok jualan.

Bahkan, peningkatan stok dilakukan hingga dua atau tiga kali lipat dari bulan biasanya dan itu diakui pedagang hijab Efabric.

Salah satu staf Efabric, Riciana mengatakan jika sebelum bulan puasa memang sudah ada upaya menambah stok dagangan. Hal itu dikatakan saat menggelar pameran di Mal Ciputra, belum lama ini.

Riciana menjelaskan, brand Efabric memproduksi sendiri busana muslim maupun kolektif hijab lainnya.

Biasanya, pembeli akan datang langsung ke offline store yang ada di Tlogosari Wetan di Kecamatan Pedurungan.

Atau melalui kanal media sosial yang digunakan Efabric, untuk memasarkan produknya ke pelanggan.

Menurut Riciana, Efabric sudah berproduksi sejak 2015 lalu dan selalu meningkatkan produksi atau stok saat memasuki bulan puasa.

Pengalaman dari tahun sebelumnya sampai kehabisan stok, dan bahkan akhir Ramadan sudah tidak bisa jualan karena barang habis.

Pada Ramadan tahun ini, pihaknya lebih memerbanyak stok guna memenuhi permintaan pelanggan.

“Lumayan sih omzet bisa naik sampai lima kali lipat kalau pas Ramadan. Kalau hijab biasanya 500 piece saat Ramadan bisa 1.500 piece per koleksinya. Kalau untuk Lebaran lebih dbanyakin dress dan mukena, fokusnya di outfit daripada hijab,” kata Riciana.

Lebih lanjut Riciana menjelaskan, Efabric menggunakan bahan Paris premium atau printed scraf yang saat ini sedang ramai dan menjadi tren.

Pembeli kebanyakan adalah mahasiswa dan ibu-ibu muda, karena harga yang ditawarkan untuk hijab di bawah Rp100 ribuan dan paling murah di harga Rp25 ribuan.

Sementara untuk baju atau outfit, di bawah Rp200 ribuan.

“Niatnya adalah menyediakan barang bagus tapi harganya masih terjangkau,” jelasnya.

Riciana menyebut, untuk Ramadan tahun ini dengan kemarin diakuinya tidak ada perbedaan di model hijab.

Hanya saja untuk model baju atau outfit, memang mengikuti perkembangan zaman dan berbeda dari tahun ke tahun.

“Kebanyakan dress atau long dress,” pungkasnya. (Bud)

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaBagaimana Menyikapi Polemik Impor Pakaian Bekas dalam Dimensi Kemartabatan Bangsa dan Keberpihakan pada Industri Nasional?
Artikel selanjutnyaBulog Gelar Operasi Pasar Guna Tekan Harga Beras