Semarang, Idola 92.6 FM – Politeknik Negeri Semarang (Polines) terpilih menjadi salah satu Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) bersama 19 Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) menjadi pengampu Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah. Polines menjadi PTV Pengampu untuk wilayah Provinsi Jawa Tengah.
Program ini merupakan inisiasi yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dengan pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Program penguatan ekosistem kemitraan sendiri merupakan grand design pengembangan inovasi di daerah/wilayah dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun mengacu pada potensi dan keunggulan, serta agenda prioritas pembangunan daerah.
Pada tahun pertama program akan menghasilkan policy brief, yang berisi workforce planning dan innovation planning. Sementara pada tahun kedua dan ketiga fokus luaran program adalah mengimplementasikan innovation planning yang telah dibuat di tahun sebelumnya melalui jejaring kemitraan untuk menghasilkan inovasi.
“Langkah yang kita lakukan hari ini adalah awal dari upaya mengokohkan ekosistem kemitraan yang inovatif, dengan menggali potensi daerah. Ini merupakan langkah serius kami dalam memajukan bidang vokasi,” ungkap Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati dalam acara Kick Off Nasional Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah, Selasa (22/08/2023) di Auditorium Hotel Milenium, Jakarta.
Pada kesempatan tersebut, Uuf Brajawidagda selaku Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri, Dirjen Diksi mengatakan saat ini terdapat 20 Perguruan Tinggi Vokasi yang menjadi pengampu program. Namun, yang terlibat dalam program ini mencapai 65 PTV negeri dan swasta yang menjadi anggota konsorsium. “Jadi total ada 85 PTV dari 27 Provinsi di seluruh Indonesia” ucap Uuf.
Uuf mengungkapkan, bahwa Program Penguatan Ekosistem Kemitraan mendorong kolaborasi antara entitas pendidikan vokasi dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) di daerah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu melalui program ini dapat membangun jembatan sekaligus melampaui tembok tinggi antara SMK, PTV, dan Lembaga Kursus dan Pelatihan.
Skema program sendiri terbilang unik dikarenakan dalam pengerjaannya PTV di setiap daerah harus membentuk kelompok atau konsorsium dengan setidaknya dua PTV lain. Bahkan dari 20 lokasi, enam di antaranya merupakan gabungan provinsi yang harus bekerja bersama untuk dapat mencapai target program.
Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Kerjasama Polines, Eni Dwi Wardihani, yang hadir pada acara tersebut mengatakan, Polines bersama 5 PTV di wilayah Jawa Tengah, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jateng siap mengembangkan inovasi berbasis potensi daerah Jawa Tengah melalui Program Ekosistem Kemitraan 2023.
“Melalui program ini, PTV, Pemprov Jateng dan pemangku kepentingan strategis di Jateng bersinergi membentuk ekosistem kemitraan yang bertujuan mensinergikan kemitraan dan penyelarasan satuan pendidikan vokasi dan pemangku kepentingan,” jelas Eni. Agar menghasilkan policy brief, yang berisi workforce planning dan innovation planning untuk lahirnya klaster inovasi potensi/kebutuhan daerah.
Untuk wilayah Jawa Tengah, Polines sebagai PTV Pengampu, dengan PTV anggota konsorsium adalah : Politeknik Negeri Cilacap, Politeknik Maritim Negeri Indonesia, Politeknik ATMI Surakarta, Sekolah Vokasi UNS dan Sekolah Vokasi Undip. (ros/her)