Semarang, Idola 92,6 FM – PGN melalui Gagas Energi Indonesia, melakukan percepatan konversi Bahan Bakar Gas (BBG) untuk sepeda motor.
Salah satu upayanya, dengan menyelenggarakan sosialisasi motor BBG kepada mitra ojek online di kantor PGN pusat, kemarin.
Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah mengatakan pilot project dengan menggandeng mitra ojek online bertujuan, agar bisa merasakan langsung keuntungan menggunakan motor BBG dengan sistem dual fuel yakni BBM dan BBG.
Harapannya, mitra ojek online dapat menjadi contoh pengguna kendaraan lain dalam menyebarkan informasi mengenai konversi motor dari BBM ke BBG.
Hardiansyah menjelaskan, motor BBG lebih fleksibel karena tidak perlu membeli kendaraan baru dan tetap dapat menggunakan BBM.
Selain itu, tidak mengurangi kapasitas BBM karena motor gas hanya menambah tabung untuk BBG sehingga bisa menambah jarak tempuh.
Menurutnya, hal itu menjadi keuntungan tersendiri yang dibarengi dengan efisiensi biaya.
Dengan sistem dual fuel, motor gas dilengkapi perangkat converter kit dan switch pada stang motor untuk mengaktifkan atau menon-aktifkan penggunaan bahan bakar gas bumi.
“Penggunaan mogas dapat menghemat biaya dua kali lipat. Karena harganya Rp4.500 per liter setara pertalite (LSP) dan stabil kinerjanya di mana pun pengisiannya,” kata Hardiansyah.
Lebih lanjut Hardiansyah menjelaskan, motor gas dipandang lebih aman karena tabung berbahan seamless steel pipe dan memiliki ketahanan sampai dengan 20 tahun.
Kapasitas tabung bisa mencapai 1,25 liter gas per tabung, dan tabungnya telah berstandar internasional ISO 11439.
“BBG rendah emisi dan membuat mesin bersih serta tidak berbau menyengat,” jelasnya.
Nantinya, PGN akan melakukan pilot project motor BBG di DKI Jakarta dan Semarang.
Selama masa pilot project, pengguna motor BBG yang sudah melakukan konversi dapat melakukan pengisian gas secara gratis di empat lokasi pengisian BBG. (Bud)