Semarang, Idola 92,6 FM – Perusahaan Gas Negara (PGN) terus menjaga kinerja operasional pada 2022 di masa normalisasi pascapandemi Covid-19, dan situasi ketidakpastian dampak dari kondisi geopolitik global.
PGN terus mengoptimasi perluasan infrastruktur gas bumi dan kehandalan pasokan, khususnya di masa transisi menuju Net Zero Emission.
Direktur Utama PGN Haryo Yunianto mengatakan dalam menghadapi kondisi eksternal yang ada, pada tahun kemarin PGN mengembangkan kebijakan penerapan strategi keberlanjutan yang terintegrasi dengan seluruh proses bisnis, optimasi dan efisiensi. Hal itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.
Haryo menjelaskan, guna menjaga margin perusahaan itu PGN meningkatkan kegiatan niaga gas bumi kepada sektor-sektor baru dan moda beyond pipelines melalui inisiasi proyek LNG Retail dan pengembangan penyaluran gas via moda Compressed Natural Gas.
Dengan menjalankan strategi tersebut, PGN berhasil mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang distribusikan ke entitas induk USD326,2 juta (atau Rp4,84 triliun, dengan kurs IDR/USD: Rp 14.850) atau tujuh persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurutnya, laba bersih tersebut berasal dari pendapatan sebesar USD3.6 miliar.
Dari pendapatan tersebut, PGN mencatatkan laba bruto sebesar USD780,5 Juta dan laba operasi sebesar USD592,2 Juta serta EBITDA sebesar USD1.216,8 juta.
“PGN berhasil melanjutkan kinerja positif 2022 dengan kinerja volume niaga gas periode Januari sampai dengan Desember 2022 mencapai 896 BBTUD. Sedangkan untuk volume transmisi tahun 2022 adalah sebesar 1.190 MMSCFD,” kata Haryo.
Lebih lanjut Haryo menjelaskan, PGN terus meningkatkan akuisisi pelanggan baru dan menangkap peluang sinergi yang terlihat dari peningkatan infrastruktur pipa jaringan gas bumi naik 6,94 persen atau 748 kilometer menjadi 11.524 kilometer pada 2022.
Total pelanggan PGN mencapai 838.953 pelanggan.
“Pada tahun 2023 kami memegang komitmen sebagai Subholding Gas Pertamina untuk mewujudkan kemandirian energi di dalam negeri melalui penguatan pemanfaatan gas dan perluasan infrastruktur gas bumi, khususnya peningkatan peran pada masa transisi energi menuju Net Zero Emission,” pungkasnya. (Bud)