Semarang, Idola 92,6 FM – PGN berhasil membukukan kinerja positif operasional pada triwulan pertama 2023.
PGN menjalankan strategi yang tepat sasaran, untuk mencapai target dengan menerapkan aspek keberlanjutan yang terintegrasi dengan seluruh proses bisnis serta optimasi perluasan infrastruktur gas bumi.
Direktur Utama PGN Haryo Yunianto mengatakan pihaknya berhasil mencatatkan laba bersih pada triwulan pertama tahun ini, yang didistribusikan ke entitas induk sebesar USD86 Juta atau setara Rp1,31 triliun dengan kurs Rp15.243. Hal itu dikatakan melalui siaran pers, kemarin.
Haryo menjelaskan, laba bersih pada triwulan pertama tahun ini berasal dari pendapatan sebesar USD933,7 juta dengan mencatatkan laba bruto sebesar USD176,8 juta dan laba operasi sebesar USD139,3 juta serta EBITDA sebesar USD281,9 juta.
Secara operasional, volume lifting minyak dan gas meningkat tujuh persen menjadi 27.568 BOEPD dari 26.885 BOEPD pada triwulan pertama 2022 dengan adanya tambahan produksi dan lifting Blok Fasken.
Menurutnya, produksi minyak dan gas naik tiga persen sebesar 28.685 BOEPD dan transportasi minyak juga menunjukkan kenaikan kinerja cukup baik mencapai 15.718 BOEPD atau naik 66 persen year to date.
Demikian juga kinerja LPG processing mencapai sebesar 10.846 ton.
“Dari sisi penjualan gas ke pelanggan selama periode Januari-Maret 2023 telah mencapai 976 BBTUD. Sedangkan untuk volume transmisi sebesar 1.438 MMSCFD yang terdapat peningkatan transmisi gas untuk kebutuhan industri, PLN dan pupuk di antaranya di ruas Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Kalimantan,” kata Haryo.
Lebih lanjut Haryo menjelaskan, PGN terus menjaga kinerja di segala aspek dengan menjalankan program cost saving melalui inovasi dan improvement serta peningkatan efisiensi di setiap aktivitas perseroan agar utilisasi gas bumi nasional semakin andal sebagai energi yang bersih dan ramah lingkungan pada masa transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE).
“PGN mengoptimalkan pemenuhan pasokan gas dan kinerja layanan migas dengan komitmen HSSE untuk mencegah fatal insiden, yang salah satunya dengan melakukan assessment asset integrity management dan meningkatkan pengawasan semua kegiatan yang memiliki risiko tinggi,” pungkasnya. (Bud)