Semarang, Idola 92,6 FM – Seluruh perempuan Indonesia didorong untuk bisa mengembangkan bisnis di semua sektor, tidak hanya di lingkup dunia kerja saja.
Hal itu didengungkan dalam gelaran talk show Sistertalk, dengan mengangkat tema ‘Breaking the Glass Ceiling: Women on Economic Empowerment’ di Bandung belum lama ini.
Group Chief People Officer Axiata Group Norlida Azmi mengatakan pihaknya berkomitmen, untuk terus mendorong proporsi peran perempuan dalam lingkup dunia kerja dan bisnis.
Norlida menjelaskan, tidak bisa dipungkiri bahwa ada kalanya perempuan tidak mendapatkan dukungan dari sesama perempuan.
Oleh karena itu, perempuan ditantang untuk mau percaya dan memberikan dukungan dalam meningkatkan potensinya.
“Perempuan kerap kali mengalami kendala dalam membangun rasa percaya diri di lingkungannya. Di dalam lingkungan tempat mereka bekerja, juga saat membangun bisnis. Kami percaya bahwa perempuan itu perlu berdaya dari berbagai aspek,” kara Norlida.
Pembicara lain, Digital Transformation Specialist Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Dita Amalya menyatakan perempuan harus memiliki strategi untuk menyeberang ke fungsi ‘maskulin’ di sektor pemerintah.
Termasuk, strategi untuk memecahkan berbagai stereotype di dunia profesional sebagai seorang perempuan sehingga aktivitas yang dapat meningkatkan nilai dan rasa percaya diri.
“Saat ini, perempuan baru memegang 28 persen kepemimpinan di sektor publik dan privat. Padahal, kesempatan antara laki-laki dan perempuan itu pada dasarnya sama, tetapi stigma masyarakat yang menciptakan perbedaan itu. Dalam pembentukan konsep smart city di IKN sendiri, kami sangat memperhatikan user persona yang berasal dari perempuan dan anak-anak,” ujar Dita. (Bud)