Semarang, Radio Idola 92,6 FM – Kalangan perbankkan diminta untuk lebih berani memberikan pembiayaan kepada usaha kecil mikro menengah (UMKM). Hal itu diungkapkan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, teten Masduki disela acara BNI UMKM festival di hotel Gumaya Semarang, selasa (8/8/2023).
Menurut Teten, permodalan masih menjadi salah sayu masalah yang dihadapi oleh UMKM, sehingga dibutuhkan kolaborasi semua pihak untuk menciptakan ekosistem yang memadai.
“kita tau bank harus ada kehati – hatian dalam menyalurkan pembiayaan, karena itu handicap itu yang harus kita perbaiki,” ujat Teten
Teten menyebut bahwa salah satu upaya untuk mempermudah pembiayaan UMKM yakni melalui kredit usaha rakyat atau KUR.
Tahun 2023 ini, pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp.450 triliun untuk KUR yang disalurkan melalui perbankkan.
“kita juga mengembangkan KUR klaster, jadi UMKM yang terhubung dengan rantai pasok industry bisa mendapat kredit sampai Rp.500 juta dengan bunga rendah,” ujarnya
Teten Masduki menambahkan, selain mendorong pembiayaan KUR lebih besar, pemerintah juga berencana menghapus kredit macet KUR di bank – bank pemerintah.
Dengan kebijakan ini maka akan mengurangi beban perbankkan, sementara UMKM kembali mengajukan pinjaman untuk usaha. Untuk tahap awal nantinya kredit macet dengan nilai Rp.500 juta kebawah yang akan dihapuskan.
“Kita harus hati – hati, jangan sampai nanti tiba – tiba bengkak juga. Kalau kita hitung kemarin sekitar Rp.22 triliun pada tahap awal,” ungkapnya
Sementara itu Direktur Retail Banking Bank Negara Indonesia Putrama Wahju Setyawan mengatakan, selaku bank yang juga berkomitmen terhadap sektor UMKM, BNI telah turut serta membantu UMKM berkembang melalui penyaluran kredit untuk peningkatan kapasitas usaha UMKM.
Saat ini, total portofolio kepada UMKM sebanyak Rp117,9 triliun yang dinikmati oleh lebih dari 449 ribu debitur. Selain itu, BNI juga aktif sebagai salah satu bank penyalur kredit usaha rakyat (KUR) dengan total penyaluran hingga saat ini sebesar Rp154 triliun kepada lebih dari 1,4 juta debitur.
“Kami memiliki BNI Xpora yang merupakan solusi digital yang dikembangkan oleh BNI dan ditujukan untuk pelaku UKM yang ingin meningkatkan kapasitas bisnis. Program ini menawarkan beragam layanan digital yang bisa digunakan oleh pelaku UKM dari berbagai tingkatan, mulai dari yang masih merintis hingga yang siap memperluas pasar,” kata Putrama .
BNI menggabungkan ekosistem diaspora dengan UMKM binaan di dalam negeri untuk dapat lebih cepat merespons potensi pertumbuhan di luar negeri. Dengan jaringan yang sampai di 7 negara, BNI pun secara proaktif menyelenggarakan berbagai business matching agar UMKM bisa memiliki pengetahuan sekaligus informasi lengkap terkait kesempatan ekspor.
Saat ini, ekosistem ekspor dan diaspora telah dibiayai sebesar Rp28,77 triliun kepada lebih dari 27,33 ribu debitur. Terdapat lebih dari 40 kegiatan pendampingan dan lebih dari 100 kegiatan business matching.
“Tidak hanya melalui Xpora, BNI memiliki layanan mobile banking untuk mempermudah nasabah, termasuk pelaku UKM yang memiliki perputaran transaksi cepat, dalam bertransaksi keuangan,” kata Putrama.
BNI Mobile Banking menawarkan layanan keuangan yang lengkap dalam satu platform, atau all-in-one, mulai dari cek saldo, transfer, hingga pembelian produk investasi dan pembayaran berbagai macam kebutuhan sehari-hari, seperti tiket transportasi dan tagihan seluler.
Nasabah pun dapat melakukan berbagai jenis transaksi dalam negeri maupun antar negara melalui platform ini tanpa harus berkunjung ke cabang. BNI juga memiliki layanan BNIDirect, yaitu electronic cash management BNI yang secara khusus ditujukan untuk mempermudah segala aktivitas keuangan nasabah terkait dengan informasi transaksi yang ada di rekening perusahaan.
Beberapa fitur menarik untuk mempermudah transaksi keuangan nasabah yang ada pada BNIDirect di antaranya online opening account, Giro Multi Currency, solusi API BNIDirect, BNIDirect KCLN, dan berbagai fitur terbaru untuk melengkapi BNI Trade Online sebagai solusi transaksi trade finance secara digital.