Magelang, Idola 92,6 FM – Para pedagang kuliner maupun kerajinan yang ada di kawasan Candi Borobudur Kabupaten Magelang, merasa terbantu dengan kemudahan bertransaksi menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Salah satu kemudahan yang paling disenangi para pedagang adalah tidak perlu memikirkan uang kembalian kepada konsumen atau wisatawan saat berbelanja.
Pedagang batik ecoprint, Siska merasa senang karena saat ini proses transaksi menjadi lebih mudah. Hal itu dikatakan saat ditemui di kawasan Candi Borobudur, Jumat (7/7).
Menurut Siska, dirinya tidak perlu repot menyiapkan uang kembalian bagi wisatawan yang berbelanja.
Selain itu, proses transaksi belanja menggunakan QRIS juga menghindarkan bersentuhan atau memegang uang kartal.
Siska menjelaskan, uang kertas yang beredar itu dikhawatirkan membawa bakteri penyakit.
“Kita sudah enggak perlu mikirkan uang kembalian. Dan yang pastinya, kita merasa aman karena tidak terlalu sering memegang uang yang biasanya takut itu ada bakteri atau virusnya. Kita kan tau kalau uang itu kan yang pegang orang banyak,” kata Siska.
Pendapat senada juga dikatakan Tyas, pedagang Cokelat Borobudur yang mengaku senang menggunakan transaksi QRIS.
Menurut Tyas, bertransaksi dengan QRIS maka uang penjualan langsung masuk ke rekeningnya.
Hal itu akan memudahkannya dalam melihat setiap transaksi yang terjadi, dan keuangan lebih gampang terpantau.
“Kadang ada tamu wisatawan yang datang ke Borobudur itu tidak bawa cukup uang, dan dengan adanya QRIS ini sangat membantu. Jadi, jika sebelumnya pembeli membatasi kalau belanja karena takut uangnya kurang kini tidak lagi setelah ada QRIS,” ujar Tyas.
Lebih lanjut Tyas dan pedagang yang ada di kawasan Candi Borobudur berharap, wisatawan yang datang berkunjung semakin banyak dan memanfaatkan layanan transaksi memakai QRIS.
Harapannya, penggunaan uang kartal di kawasan Candi Borobudur bisa semakin berkurang karena saat ini transaksi sudah beralih ke digital pembayaran. (Bud)