Jambi, Idola 92.6 FM – Didasari atas kekhawatiran Suku Anak Dalam yang terpaksa bersentuhan dengan arus modernisasi, sosok satu ini mendirikan komunitas Sobat Eksplorasi Anak Dalam (SEAD) Jambi. Mereka melihat selama ini Suku Anak Dalam rawan ditipu bahkan dieksploitasi oleh orang dari luar lantaran mereka masih buta huruf.
Sosok itu adalah Reny Ayu Wulandari. Renny mendirikan komunitas relawan SEAD Jambi pada bulan Maret tahun 2017.”Sering ditipu-tipu, tanda tangan tak tahu buat apa. Pokoknya banyak banget karena mereka punya hutan,”tutur perempuan yang dari kecil hingga besar hidup di Jambi kepada radio Idola, pagi (21/06) tadi.
Awalnya menurut Reny, ia masuk ke Suku Anak Dalam karena gabut tidak ada kerjaan. Namun bersama teman-temannya sekira 7-10 orang, mereka terus bergerak untuk mengajar baca tulis bagi Suku Anak Dalam.”Kita ajak teman-teman, open volunteer, ternyata banyak anak-anak muda yang tertarik. Sekarang hampir 400 lebih,”ungkap Reny peraih beasiswa LPDP di Wageningen University & Research Belanda ini.
Lalu, bagaimana cara Reny berkomunikasi dengan Suku Anak Dalam ketika mengajari baca tulis? Siapa saja yang terlibat? Dan sejauh mana antusias Suku Anak Dalam menerima Reny dan teman-teman SEAD?
Selengkapnya, mengenal Sobat Eksplorasi Anak Dalam (SEAD) Jambi, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Reny Ayu Wulandari, Inisiator SEAD Jambi. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: