Banyuwangi, Idola 92.6 FM – Banyaknya anak yang putus sekolah, serta kurangnya kesadaran masyarakat akan pendidikan menggerakkan sosok satu ini untuk tak diam saja. Ia berpikir dan kemudian membuat sebuah gerakan berbasis pendidikan dan konservasi.
Sosok itu adalah Widie Nurmahmudy, penggagas Kampoeng Batara. Kampoeng Batara merupakan sekolah adat berbasis konservasi di kaki Gunung Raung Lingkungan Papring Kelurahan Kalipuro Kecamatan Kalipuro Banyuwangi Jawa Timur.
“Sejak 2012 kami jalan-jalan sama anak-anak. Saya tanya ini tanaman apa, mereka tidak tahu, prihatin, sedih,”ungkap Widie kepada radio Idola Semarang, pagi (09/01) tadi. Akhirnya pada tahun 2015, kami mendirikan Kampoeng Batara.
Usia anak-anak yang belajar di Kampoeng Batara beragam. Ada anak usia TK, dan juga SD.”Intinya kami tidak mengajak, kami memberikan praktek langsung. Pendidikan tidak boleh diikat, pendidikan itu berbasis keterpanggilan,”tambah Widie.
Lalu bagaimana perjuangan Widie untuk mengembangkan Kampoeng Batara hingga meraih Banyuwangi Education Award 2019 dari Dinas Pendidikan Banyuwangi pada 2019?
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Widie Nurmahmudy, penggagas Kampoeng Batara, Sekolah Adat Berbasis Konservasi di kaki Gunung Raung Lingkungan Papring Banyuwangi Jawa Timur. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: