Mengenal Jaisa, Aktivis Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)

Jaisa
Jaisa, Aktivis Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dari Enrekang Sulawesi Selatan saat menerima penghargaan Perempuan Berjasa dan Inspirasi di bidang Lingkungan Hidup dari Pemprov Sulawesi Selatan, baru-baru ini. (Dok Ig Jaisa)

Enrekang, Idola 92.6 FM – Hampir satu dasawarsa, sosok perempuan ini menghabiskan lebih banyak waktunya untuk mengurusi komunitas adat di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan. Bahkan, ia keluar masuk hutan, berjalan ke desa-desa dibalik pegunungan guna mendampingi komunitas adat.

Sosok perempuan itu adalah Jaisa (44 tahun), aktivis Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Jaisa sebelumnya sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

“Awalnya masuk sebagai kader di organinasi ini (AMAN-red), lama kelamaan menjadi aktif mendampingi. Hati sudah di situ,”tutur Jaisa kepada radio Idola Semarang, pagi (31/05) tadi.

Perempuan kelahiran Enrekang ini, masuk dalam komunitas Adat Baroko. Menurut Jaisa, dalam komunitas adat mereka masih mempunyai kelembagaan yang kuat.”Punya sejarah asal usul, hukum adat yang belaku, dan lembaga adat dan kearifan-kearifan lokalnya,”tambah Jaisa.

Jaisa terus bergerak untuk komunitas adat. Usahanya mendampingi komunitas ini, diganjar penghargaan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam rangka Hari Kartini 2023, Jaisa meraih Penghargaan Perempuan Berjasa dan Inspirasi di bidang Lingkungan Hidup.

Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Jaisa, Aktivis Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) di Enrekang Sulawesi Selatan. (yes/her)

Simak podcast wawancaranya:

Ikuti Kami di Google News