Sukabumi, Idola 92.6 FM – Melihat potensi yang ada di desanya, sosok satu ini tak tinggal diam. Ia berpikir dan kemudian menemukan ide untuk mengembangkan tanaman pangan lokal, hanjeli.
Sosok itu adalah Asep Hidayat Mustopa, Founder Desa Wisata Hanjeli di Kampung Waluran 2 Desa Waluran Mandiri Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Menurut Asep, sebelum memutuskan membuat Desa Wisata Hanjeli, dirinya melakukan riset sejak tahun 2010 lalu.”Hanjeli ada sejak nenek moyang kami, 5 abad yang lalu,”tutur mantan pekerja migran yang ahli membuat kaligrafi ini, kepada radio Idola, pagi (20/06) tadi.
Setelah keliling Sukabumi, mendatangi tempat-tempat wisata, ia mulai membuat konsep Desa Wisata Hanjeli. Mengapa? Karena menurut pria yang meraih penghargaan Kalpataru 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kategori Perintis tersebut, perlu adanya konservasi hanjeli. Tujuannya agar hanjeli tak punah. Selain itu, penanaman dan perawatan hanjeli lebih mudah, tak seperti tanaman padi.
Untuk membesarkan Desa Wisata Hanjeli, Asep menggandeng ibu-ibu di wilayahnya, yang sebagian besar mantan pekerja migran.”Di desa kami banyak mantan TKW, kalau mereka pergi ke sana anaknya sama siapa, pendidikannya gimana,”pertanyaan ini yang mendorong Asep melibatkan hampir seluruh ibu-ibu di desanya untuk mengembangkan hanjeli.
Meski sejumlah wisatawan mancanegara telah terpikat untuk berkunjung ke Desa Wisata Hanjeli, namun Asep tetap bermimpi agar hanjeli menjadi pusat edukasi nasional atau pun internasional.
Selengkapnya, mengenal Desa Wisata Hanjeli di Kampung Waluran 2 Desa Waluran Mandiri Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Asep Hidayat Mustopa, Founder Desa Wisata Hanjeli. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: