Lumajang, Idola 92.6 FM – Sosok pejuang lingkungan asal Lumajang ini dijuluki “Provokator Lingkungan.” Hal itu karena beragam kegiatan yang bersentuhan langsung dengan lingkungan.
Beragam kegiatan itu, antara lain: pengelolaan sampah, menabung air melalui pembuatan biopori, sumur resapan, dan pemanen air hujan. Pemanfaatan lahan pekarangan, mulai dari penanaman tanaman pangan hingga toga. Lalu, pembuatan jalur dan sarana kebencanaan, serta PHBS (pojok air minum dan cuci tangan sepanjang lingkungan, jumantik).
Ia adalah Asriafi Ath Tha’ariq, aktivis Lingkungan dan Pemuda Pelopor dari desa Rogotrunan Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang Jawa Timur.
Menurut Tha’ariq, selama ini ia melihat warga atau peternak membuang limbah (kotoran) ternak ke sungai. Sehingga mau tidak mau, air kota terdampak. Melihat kondisi seperti ini, ia mengajak warga untuk mengolah limbah ternak tersebut. ”Kita mengolahnya, kita bantu pemerintah, ternyata limbah itu kalau dimanfaatkan dengan baik, kita dapatkan hasilnya,”tutur pemuda yang dikenal dengan gerakan Menuai Emas Dari Kandang Ternak kepada radio Idola, pagi (18/07) tadi.
Selama ini, mayoritas warga Lumajang menjadi peternak sapi. Jadi dengan memanfaatkan limbah ternak, tak hanya lingkungan yang bersih tapi peternak juga mendapatkan hasil.
Atas dedikasinya, sejumlah prestasi ia raih. Yakni Juara pertama Pemuda Pelopor Jawa Timur 2020 di bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam, Pariwisata dan Lingkungan. Kemudian menjadi penerima Apresiasi Tingkat Provinsi 2022 dari SATU Indonesia Awards serta sejumlah penghargaan lainnya dari Pemkab Lumajang.
Lalu siapa saja yang dilibatkan dalam gerakan yang dimulai dari 2012 hingga sekarang ini? Apa harapan ke depan?
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Asriafi Ath Tha’ariq, aktivis Lingkungan dan Pemuda Pelopor dari desa Rogotrunan Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang Jawa Timur. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: