Mendag: Mau Kuasai Pasar Dunia Maka Cintai Produk Dalam Negeri Dulu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat menerima gambar karikatur dari siswi SMK Muhammadiyah 1 Semarang.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM – Kementerian Perdagangan terus melakukan kampanye Kecintaan Produk Dalam Negeri melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, salah satunya kepada siswa SMK Muhammadiyah 1 Semarang, Senin (24/7).

Melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia itu, akan menjadi modal dasar yang kuat dalam upaya menguasai pasar dunia atau global.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan pihaknya terus mengajak masyarakat Indonesia, untuk bangga terhadap buatan Indonesia yang merupakan nilai sesuai peradaban.

Apabila masyarakat tidak bangga dengan buatan dalam negeri, maka menjadi kendala besar untuk bisa menguasai pasar global atau dunia.

Zulhas menjelaskan, pada 2045 mendatang sudah dicanangkan jika Indonesia akan menjadi negara maju dan bisa menguasai pasar dunia.

Oleh karena itu, Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara maju dunia di antaranya Tiongkok dan Thailand.

Menurut Zulhas, untuk bisa menguasai pasar dunia itu maka yang harus digaungkan adalah gerakan bangga akan buatan dalam negeri.

“Kalau kita belinya produk luar semua bagaimana kita bisa nyerbu pasar orang lain. Jadi kita harus bangga buatan kita yang akhirnya bisa mengembangkan UMKM, bisa mengembangkan industrinya dan produk dalam negeri bisa unggul lebih bagus sehingga kita bisa ekspor menguasai pasar dunia. Inilah yang harus kita sampaikan terus,” kata Zulhas.

Lebih lanjut Zulhas menjelaskan, dengan menggaungkan kecintaan kepada bangga buatan Indonesia itu tidak hanya berhenti pada slogan saja tapi bisa menjadi perilaku.

Dengan gerakan itu, akan menjadi benteng bagi bangsa agar tidak diserbu produk dari negara lain.

“Kita harus menyerbu tidak hanya Eropa saja tapi juga ada Asia Selatan dan Timur Tengah. Jadi produk yang dihasilkan di dalam negeri harus menjadi tuan rumah di negaranya sendiri, pungkasnya. (Bud)