Semarang, Idola 92.6 FM – Kesenjangan pendidikan menjadi salah satu tantangan utama menyongsong Indonesia Emas 2045. Kolaborasi berbagai pihak dalam menyiapkan generasi muda yang kelak menjadi penentu masa depan bangsa sangat dibutuhkan agar bonus demografi tidak berakhir sia-sia.
Kesenjangan antardaerah dan antar satuan Pendidikan itu meliputi berbagai hal, antara lain fasilitas, sumber daya manusia, dan pengelolaan. Pemerataan aspek-aspek ini dinilai berperan penting mengoptimalkan pembelajaran.
Dilansir Kompas, Jumat (05/05), masalah ini mengemuka dalam talkshow “Indonesia Emas 2024: (Re) Definisi Sukses Pendidikan Anak Muda” yang digelar Ashoka Indonesia, di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (04/05) lalu.
Dalam forum itu juga mengemuka, bahwa meski tahun 2045 masih 22 tahun lagi tetapi sumber daya manusia yang akan memegang peranan strategis pada tahun tersebut harus segera disiapkan. Selain kesehatan, Pendidikan juga penting dalam membangun generasi masa depan yang berdaya saing.
Diilustrasikan, anak-anak yang sekarang berada di bangku sekolah akan memimpin pada 2045 mendatang. Mereka menjadi kunci kemajuan negara kita, saat berusia 100 tahun.
- Bagaimana Menyiapkan SDM Unggul Menyongsong Generasi Emas 2045?
- Menerawang Jalan Panjang dan Terjal Menuju Indonesia Emas 2045
- Generasi Emas Indonesia 2045 Ditentukan Orientasi Pembangunan SDM yang Baik dan Sistematis, Peta Jalan Apa yang Mesti Ditempuh?
- Milenial Menjadi Penentu Indonesia Emas tahun 2045, Bagaimana Menyiapkan dan Memuluskan Jalannya?
Lalu, ketika kesenjangan pendidikan menjadi tantangan Indonesia Emas 2045; bagaimana mengurai persoalan ini dan mencari solusinya? Bagaimana mendorong kolaborasi semua pihak untuk memaksimalkan bonus demografi?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, nanti kami akan berdiskusi dengan narasumber: Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, sekaligus pengamat kebijakan Pendidikan, Prof Cecep Darmawan. (her/yes/ao)
Simak podcast diskusinya: