Semarang, Idola 92.6 FM – Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR di Senayan, Jakarta, Rabu 16 Agustus 2023. Dalam pidatonya, Presiden menyinggung beragam persoalan di Tanah Air.
Namun, salah satu hal yang mendapat sorotan adalah soal sebutan “Pak Lurah” untuk dirinya. Presiden mengungkapkan/ baru belakangan ini ia mengetahui sebutan Pak Lurah adalah kode yang ditujukan kepada dirinya. Dan, menanggapi sebutan itu, Jokowi menegaskan bahwa dirinya adalah Presiden.
Di tengah tahun politik, Presiden Joko Widodo menyadari bahwa dirinya kerap dijadikan tameng. Nama dan fotonya juga sering digunakan oleh bakal calon presiden untuk mengklaim dukungan. Meski tidak mempermasalahkan hal itu, Jokowi menegaskan bahwa dirinya bukan ketua umum partai politik yang berwenang menentukan sosok bakal calon presiden dan wakil presiden yang akan berkontestasi pada Pemilihan Presiden 2024.
Lalu, membaca pesan tersirat di balik pernyataan Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraannya yang menyebut soal “semua tergantung Pak Lurah”: apakah hal ini jadi penegasan Jokowi ke PDIP untuk menepis narasi yang menempatkannya, seolah sebagai “Malin Kundang” politik?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber, yakni: Pakar komunikasi politik dari Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Dr Suko Widodo. (her/yes/ao)
Simak podcast diskusinya: