Makassar, Idola 92.6 FM – Pulang ke kampung halaman setelah merantau dari Jakarta, sosok satu ini disuguhi aroma tak sedap dari tempat pembuangan sampah yang tak jauh dari rumahnya. Aroma sampah tercium karena tumpukan sampah menggunung setinggi rumah 4 lantai. Melihat kondisi ini, pria lulusan prodi kimia Universitas Hasanuddin tersebut bergerak.
Sosok itu adalah Mashud Azikin warga Perumnas Antang Raya Kota Makassar. Ia kemudian mendirikan komunitas Manggala Tanpa Sekat (MTS) Makassar. Komunitas MTS mengembangkan ecoenzym pada 2021 sebagai sebuah solusi bagi persoalan sampah organik di Kota Makassar Sulawesi Selatan.
Menurut Mashud, awalnya ia mengembangkan ecoenzym menggunakan modul dari Ecoenzym Nusantara, sekarang ia mengembangkan metode sendiri.”Ecoenzym adalah cairan berjuta manfaat, bisa dibuat pupuk, membersihkan air,”ungkap Mashud menjelaskan sebagian manfaat dari ecoenzym kepada radio Idola, pagi (05/10) tadi. Ia dan komunitas juga menyumbangkan ecoenzym ke daerah-daerah seperti ke Pangkep.
Didukung istri, klub jantung sehat ibu-ibu dan lembaga/instansi pemerintah dan swasta, Mashud terus menularkan ke masyarakat, apa manfaat dari ecoenzym.
Lalu bagaimana hasilnya?
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Mashud Azikin, Sang Peduli Lingkungan dan Inisiator Komunitas Manggala Tanpa Sekat (MTS) Makassar Sulawesi Selatan. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: