Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah mencatat, pertumbuhan jumlah merchant Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada triwulan pertama 2023 sebanyak 2,3 juta merchant atau tumbuh 94,11 persen dengan nilai nominal transaksi QRIS mencapai Rp2 triliun atau tumbuh sebesar 269 persen.
Sedangkan volume transaksi, tercatat sebanyak 22,3 juta kali di triwulan pertama 2023.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan pihaknya terus berupaya untuk mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran, guna menjaga momentum pemulihan ekonomi. Hal itu dikatakan saat media briefing dengan wartawan di Semarang, kemarin.
Rahmat menjelaskan, memang diakui jika transaksi ekonomi dan keuangan digital di Jateng pada triwulan pertama 2023 berkembang cukup pesat.
Hal ini ditopang kenaikan akseptasi dan preferensi masyarakat, yang mulai menyukai model berbelanja secara daring dan ditambah luas serta mudahnya sistem pembayaran digital.
Menurutnya, kehadiran QRIS menjawab tantangan transaksi modern saat ini dan memudahkan masyarakat untuk berbelanja tanpa harus membawa uang tunai cukup banyak.
“Mudah-mudahan target volume transaksi sebanyak 70 juta kali transaksi pada akhir tahun bisa tercapai. Pada triwulan pertama saja kita sudah 22,3 juta kali transaksi. Ini karena penyebabnya perluasan pengguna QRIS, dan kita ada QRIS tour de Jateng. Kita sasar kota-kota yang memang banyak industrinya,” kata Rahmat.
Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, kinerja baik dari pemakaian QRIS juga tidak lepas dari sejumlah program yang telah dijalankan dengan melibatkan pelaku industri hingga dunia pendidikan.
Mulai dari program sejuta pekerja melek QRIS dengan menyasar sektor buruh pabrik di Kabupaten Semarang dan Kudus, tercatat ada dua ribu pengguna baru QRIS.
Kemudian sosialisasi Safari Rupiah Goes to School yang mencatat 1.100 transaksi dengan QRIS.
“Langkah perluasan pengguna QRIS terus dilakukan, termasuk saat Ramadan kemarin dalam rangkaian QRIS Tour de Jateng 2023,” pungkasnya. (Bud)