Jambi, Idola 92.6 FM – Sosok satu ini dikenal sebagai musisi rakyat. Ia menyuarakan perjuangan orang-orang pedalaman hingga kisah-kisah nestapa dan harapan akan bumi yang lebih baik. Ia tak tahan melihat banyak sungai di Jambi yang semakin tercemar karena tambang emas liar. Warna air Sungai Batanghari kini bagaikan kopi susu.
Sosok itu adalah Ismet Isnaini yang akrab dipanggil Ismet Raja Tengah Malam. Ia tinggal di Dusun Sekeladi Desa Batu Empang Kecamatan Batang Asai Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi.
“Saya lahir di sebuah desa, tak jauh dari kota. Itu yang memengaruhi saya menulis tentang Jambi,”tutur Ismet mengawali ceritanya kepada radio Idola, pagi (03/10) tadi.
Menurut Ismet, ia mulai bermusik sekitar tahun 2000. Selama hampir 23 tahun, ia menulis tentang kondisi Jambi untuk menjadi lirik, kemudian disuarakan.”Karena apa yang kita lakukan, harus jujur dengan diri sendiri,”tambah alumni fakultas hukum di salah satu universitas di Jambi ini.
Ismet menjelaskan dari hari ke hari, kondisi lingkungan di Provinsi Jambi tidak baik-baik saja. Seperti yang terjadi hari ini. Menurutnya, akibat kebakaran hutan, anak-anak sekolah diliburkan. “Udara di kota belum baik, asapnya lebih tebal,”ungkap Ismet. Tak hanya asap kebakaran, warga juga mulai mengalami krisis air.
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Ismet Isnaini musisi rakyat dari Dusun Sekeladi Desa Batu Empang Kecamatan Batang Asai Kabupaten Sarolangun Jambi. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya:
