Sulbar, Idola 92.6 FM – Sedikitnya 100 hingga 500 tukik (anak penyu) dilepas ke laut setiap tahun. Tahun ini, bahkan ia melepas 463 tukik dari 11 lubang berisi 998 butir.
Atas apa yang dikerjakannya sejak 2015 itu, ia mendapat penghargaan sebagai Perempuan milenial pemerhati penyu dari Direktorat jenderal konservasi SDA Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2021).
Sosok itu adalah Hasria Hasri, anak muda 20 tahun, penyelamat penyu pesisir Majene dan ketua komunitas Barane Lestari Sulawesi Barat. Untuk memaksimalkan penyelamatan terhadap penyu di pesisisr Majene, ia mendirikan komunitas Barane Lestari Sulawesi Barat.
Hasria mengatakan, awalnya ia melihat apa yang dikerjakan oleh bapaknya.
“Hanya ikut-ikutan dengan bapak, sejak SMP ikut bapak,”tutur mahasiswi semester 5 prodi Budidaya Perairan Jurusan Perikanan Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Sulawesi Barat kepada radio Idola, pagi (21/09) tadi.
Dari yang semula hanya mengikuti ayahnya, hampir lima tahun terakhir konservasi penyu dilakoninya sendiri. Bersama teman-teman lain, yang peduli dengan lingkungan dan konservasi penyu, Hasria terus bergerak. Ia juga tak pelit berbagi pengalaman sebagai bentuk edukasi kepada kaum milenial.
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Hasria Hasri, penyelamat penyu pesisir Majene dan Pendiri Komunitas Barane Lestari Sulawesi Barat. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: