Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Sosial Jawa Tengah sesuai arah kebijakan dari pemprov, akan mengakselerasi penanganan kemiskinan ekstrem di provinsi ini.
Tercatat, ada lebih dari 600 ribu orang masuk kategori miskin ekstrem yang tersebar di 17 kabupaten di Jateng.
Kepala Dinsos Jateng Harso Susilo mengatakan dalam penanganan kemiskinan ekstrem itu, diperlukan adanya sinergi dengan perusahaan swasta dalam membantu masyarakat miskin. Hal itu dikatakan saat ditemui di Semarang, belum lama ini.
Harso menjelaskan, pemprov terus bekerja dan berkomitmen untuk menurunkan angka kemiskinan di provinsi ini.
Per September 2022 kemarin, angka kemiskinan di Jateng tinggal 10,98 persen.
Menurutnya, arahan dari pemprov ke masing-masing kabupaten/kota di Jateng untuk menginput data kemiskinan di daerahnya masing-masing.
Sinkronisasi data penting, agar penanganan kemiskinan di Jateng bisa cepat dan tepat sasaran.
“Prioritas untuk penanganan kemiskinan ekstrem adalah sebesar 632.337 orang. Itu yang kita sasar untuk miskin ekstrem, dan ada di 17 kabupaten. Masalah pendataan kita masih on progress,” kata Harso.
Lebih lanjut Harso menjelaskan, masih ada daerah yang belum memasukan data dengan berbagai alasan.
Beberapa alasan itu di antaranya, kepala desa yang masuk kategori miskin tidak merasa desanya miskin.
Oleh karena itu, bupati/wali kota diminta memaksimalkan peran camat sebagai supervisor ke desa-desa.
“Untuk target pengentasan kemiskinan habis di 2024. Itu perintah bapak gubernur,” pungkasnya. (Bud)