Semarang, Idola 92,6 FM-Bulog Kanwil Jawa Tengah terus mengupayakan penyaluran beras di sejumlah pasar tradisional maupun ritel modern, dalam upaya menekan harga beras bisa turun atau stabil.
Bahkan, Bulog juga membantu pemerintah daerah dalam menekan laju inflasi lewat Gerakan Pangan Murah (GPM).
Pemimpin Wilayah Bulog Jateng Achmad Kholisun mengatakan jajarannya terus bekerja sama dengan pemerintah daerah, dalam upaya menurunkan harga beras di pasaran. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, belum lama ini.
Menurut Kholisun, langkah terus diambil karena pada September 2023 kemarin komoditas beras menjadi pemicu laju inflasi di provinsi ini.
Kholisun menjelaskan, pihaknya telah menyalurkan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 67 ribu ton melalui pedagang-pedagang pengecer beras di pasar tradisional dan juga warung kelontong hingga ritel modern.
Pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan daerah setempat, dalam penyaluran beras SPHP melalui Gerakan Pangan Murah (GPM).
“Untuk jumlah pengecer yang telah melaksanakan SPHP itu ada 756 kios yang terdapat di 133 pasar di 25 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang kami layani. SPHP ini akan terus kita lakukan sampai dengan akhir tahun, dan ini kita upayakan lebih masif lagi,” kata Kholisun.
Lebih lanjut Kholisun menjelaskan, pihaknya tidak hanya menyasar pasar tradisional atau warung kelontong maupun pasar ritel modern saja tapi juga di wilayah yang memang masyarakat membutuhkan SPHP.
“Dengan adanya bantuan pangan, kemudian SPHP ini harapannya akan bisa mengendalikan harga. Karena kebutuhan masyarakat terhadap beras telah kita cukupi dan layani dari bantuan pangan ini,” pungkasnya. (Bud)