Semarang, Idola 92,6 FM-Bulog Jawa Tengah sampai dengan saat ini, terhitung dari awal 2023 hingga Oktober telah menyalurkan 65.035 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Saat ini, stok beras yang dikuasai Bulog Jateng masih mencukupi.
Pemimpin Wilayah Bulog Jateng Ahmad Kholisun mengatakan stok beras yang dikuasai, tercatat ada 206 ribu ton terdiri dari stok operasional 76 ribu ton dan stok dalam proses perjalanan 130 ribu ton. Hal itu dikatakan saat ditemui di sela kegiatan pasar murah di kantor Kecamatan Pedurungan, Senin (16/10).
Kholisun menjelaskan, stok yang dimiliki masih mencukupi untuk kegiatan SPHP dan penyaluran program bantuan pangan pemerintah.
Penyaluran program bantuan beras pemerintah dilaksanakan September, Oktober dan November untuk alokasi tiga bulan.
Menurut Kholisun, Bulog Jateng mendapat penugasan untuk distribusi sebanyak 22.353 ton beras per bulan yang ditujukan bagi 2.235.300 Rumah Tangga Sasaran (RTS) dengan jatah masing-masing RTS sebanyak 10 kilogram per bulan.
Untuk distribusi beras bantuan pangan pemerintah di September 2023 kemarin sudah 100 persen.
Sedangkan Oktober baru 60 persen dari target 22.353 ton beras bantuan, dan akan segera diselesaikan.
“Untuk bantuan pangan ini sedang berjalan bantuan pangan tahap kedua. Di Jawa Tengah ini per bulan ada 22.500 ton yang dilayani Kanwil Jawa Tengah. Kita masih memerlukan beras untuk bantuan pangan ini hanya sekitar 30 ribuan ton, sehingga stoknya masih sangat cukup,” kata Kholisun.
Lebih lanjut Kholisun menjelaskan, untuk pengadaan beras pada tahun ini sudah mencapai 135 ribu ton dari target 240 ribu ton.
Saat ini, baru terpenuhi sekira 55 persen pengadaan beras untuk Bulog Jateng.
“Kendala yang kita temui pertama ada di harga, karena sudah di atas HPP. HPP Bulog itu Rp9.950 per kilogram, kalau harga di tingkat penggilingan sudah jauh di atas itu,” tandasnya. (Bud)