Semarang, Idola 92,6 FM – Sepanjang 2022 kemarin, Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah baru mengeluarkan cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 99,9 ton untuk Kabupaten Wonogiri.
CBP yang dikeluarkan itu, untuk kebutuhan masyarakat karena dampak bencana hidrometeorologi karena kekeringan.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Jateng Akhmad Kholisun mengatakan pada saat kejadian bencana banjir yang terjadi di akhir 2022 kemarin, pihaknya belum mengeluarkan beras cadangan pemerintah (CBP). Hal itu dikatakan saat melakukan pemantauan stok beras di Pasar Peterongan, belum lama ini.
Akhmad menjelaskan, sepanjang akhir 2022 kemarin di sejumlah wilayah di Jateng terjadi bencana banjir.
Beberapa wilayah yang terjadi banjir ada di Kabupaten Pati, Kudus dan juga di Kota Semarang.
Menurut Akhmad, sejumlah wilayah yang terkena banjir itu belum mengajukan permintaan CBP kepada Bulog.
Daerah yang diterjang banjir itu mendapatkan bantuan beras dari Bulog, berdasarkan perintah logistik (prinlog) dari Kementerian Sosial.
Saat kejadian banjir, Kementerian Sosial menerbitkan prinlog kepada Bulog untuk menyalurkan beras kepada daerah terdampak banjir.
Jumlah beras yang disalurkan sebanyak 12 ton, untuk Kabupaten Pati dan Kota Semarang.
Sedangkan untuk Kabupaten Kudus, disalurkan beras sebanyak dua ton.
“Sebetulnya sesuai dengan Permensos Nomor 22 Tahun 2019, bupati/wali kota mempunyai kewenangan untuk mengeluarkan beras cadangan pemerintah atau beras CBP. Beras CBP itu tersimpan di gudang Bulog. Bupati/wali kota punya wewenang untuk mengeluarkan beras maksimal 100 ton setahun,” kata Akhmad.
Lebih lanjut Akhmad menjelaskan, syarat untuk bisa mengeluarkan beras CBP itu ada status tanggap darurat yang dikeluarkan kepala daerah setempat.
Selain itu, ada permintaan dari bupati/wali kota yang melampirkan jumlah warga terdampak guna memenuhi kebutuhan beras selama beberapa hari.
“Apabila ada permintaan itu maka kami akan melayani segera,” pungkasnya. (Bud)
