Semarang, Idola 92,6 FM-BPBD Jawa Tengah menyalurkan lebih dari 33 juta liter air bersih, untuk mengatasi masalah kekeringan di musim kemarau tahun ini.
Tercatat, ada 32 kabupaten/kota di Jateng telah melaporkan mengalami kekeringan.
Kalahar BPBD Jateng Bergas Penanggungan mengatakan penyaluran air bersih sudah dipersiapkan sejak Mei 2023, dan distribusi terus dilakukan ke wilayah terdampak. Pernyataan itu dikatakan saat dihubungi lewat sambungan telepon, Selasa (19/9).
Bergas menjelaskan, upaya penyaluran air terus disiagakan hingga nanti memasuki awal musim hujan.
Berdasarkan laporan BMKG menyebutkan, jika diperkirakan November 2023 sudah memasuki awal musim hujan.
Menurut Bergas, untuk mengantisipasi kekurangan air sebelum masuk musim hujan telah dicadangkan sebanyak 80 unit tangki air untuk penyaluran air.
Selain itu, dipersiapkan juga melalui APBD kota/kabupaten dan penyaluran air bersih dari corporate Social responsibility (CSR) berbagai pihak.
“Dari 35 kabupaten kota yang terdampak, yang perlu pasokan air bersih ada 32 kabupaten/kota untuk 850 desa. Yang paling tinggi permintaan air bersih ada di Blora, Grobogan, Demak, Pati dan Purbalingga,” kata Bergas.
Lebih lanjut Bergas menjelaskan, masyarakat yang mendapat bantuan pasokan air bersih bisa menyiapkan tempat tandon air terpadu.
Apabila tandon air terpadu berkapasitas besar sudah tersedia, maka pengiriman air akan lebih cepat dibanding hanya menggunakan ember untuk penampungan air.
“Selebihnya kami minta masyarakat menghemat penggunaan air bersih. Apabila ada CSR dari pihak-pihak lain ingin membantu, kami harap bisa berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota setempat,” pungkasnya. (Bud)