Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah mencatat, aktivitas masyarakat yang meningkat selama masa Lebaran turut mendorong pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Masifnya pergerakan pemudik yang disertai dengan aktivitas konsumsi yang besar, membuat roda perekonomian terus melaju.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan momentum Lebaran dimanfaatkan masyarakat untuk pulang ke kampung halaman, atau menghabiskan masa libur hari raya ke tempat wisata. Hal itu dikatakan saat ditemui di Hotel Gumaya, kemarin.
Rahmat menyebut, peningkatan jumlah pelaku perjalanan di hari raya, akan mengakselerasi beragam kegiatan ekonomi yang berdampak langsung bagi daerah tujuan para pemudik.
Nilai transaksi belanja beraneka produk yang dijual di daerah-daerah meningkat, sajian-sajian kuliner laris diserbu pembeli dari luar daerah dan angka kunjungan wisata juga turut meningkat.
Rahmat menjelaskan, banyaknya pemudik yang masuk wilayah Jateng tidak hanya menggerakkan pertumbuhan ekonomi saja dari tingkat konsumsi masyarakat tapi juga berdampak pada sektor usaha lainnya.
Sektor-sektor yang pastinya mendapat dampak dari kegiatan Lebaran adalah kegiatan restoran dan perhotelan hingga sektor transportasi.
Menurutnya, transportasi itu meliputi pembelian tiket pesawat maupun kapal hingga kereta api termasuk pembelian bahan bakar minyak (BBM).
Pergerakan masyarakat yang meningkat di masa Lebaran, bisa meningkatkan ekonomi daerah tujuan mudik ataupun tujuaj wisata di hari raya.
“Pastinya kalau ada pergerakan manusia, tentunya itu akan membawa dampak terhadap perputaran ekonomi. Jumlah pemudik yang masuk ada 13 juta orang, dan kalau misal satu orang dikalikan Rp2 juta belanjanya sudah berapa triliun uang yang berputar di Jawa Tengah,” kata Rahmat.
Sementara itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, perputaran ekonomi saat momentum mudik Lebaran diperkirakan mencapai Rp240,1 triliun.
Menurut Sandiaga, perkiraan tersebut sejalan dengan perkiraan pertumbuhan pergerakan masyarakat saat Lebaran tahun ini yang meningkat sebesar 44,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Maka dengan asumsi menggunakan basis pengeluaran wisatawan nusantara saat mudik Lebaran periode 2019-2021 sekitar 1,94 juta, maka diproyeksikan perputaran ekonomi naik dari angka estimasi awal Rp150 triliun ke Rp240,1 triliun,” ucap Sandiaga. (Bud)