Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah tidak terlalu mengkhawatirkan dampak perubahan cuaca akibat El Nino, terutama terhadap sektor pertanian di provinsi ini.
Hal itu dikarenakan, Pemprov Jateng telah menyiapkan sejumlah infrastruktur penunjang sektor pertanian guna mengantisipasi adanya musim kemarau.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Ndari Surjaningsih mengatakan tantangan besar inflasi yang harus diwaspadai adalah El Nino, khususnya terkait dengan komoditas beras. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, kemarin.
Ndari menjelaskan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jateng terus melakukan langkah mitigasi agar El Nino tidak memberikan dampak besar khususnya pada pertanian beras ke depannya.
Namun demikian, musim tanam kedua tidak terlalu membutuhkan banyak air karena memasuki waktu panen.
Menurut Ndari, dari proyeksi di Agustus-September 2023 nanti panen akan sedikit lebih rendah tapi secara tahunan produksi beras masih ada kenaikan.
“Ini kan memang menjadi isu dengan adanya perubahan cuaca atau iklim dan dampak el nino menjadi perhatian. Tapi berdasarkan diskusi kami dengan Dinas Pertanian sepertinya ini dampaknya kalau di Jawa Tengah bisa dimitigasi,” kata Ndari.
Lebih lanjut Ndari menjelaskan, untuk di wilayah Jateng secara struktur pengairan persawahan dipandang cukup.
Pada saat terjadi kekeringan di Jateng, stok air yang ada di sejumlah waduk masih mencukupi untuk pengairan persawahan.
“Pemerintah provinsi juga membangun embung-embung yang cukup untuk mengatasi hal-hal seperti ini. Rasanya dengan adanya pengairan yang cukup, Insya Allah dampak el nino di Jawa Tengah bisa diatasi,” pungkasnya. (Bud)