Semarang, Idola 92,6 FM – Penggunaan pembayaran nontunai secara digital di masyarakat terus diakselerasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, dengan sejumlah cara dan berbagai strategi.
Digitalisasi pembayaran sebagai upaya memerlancar pembayaran, atau transaksi dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terus disosialisasikan secara masif.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan saat ini pengguna QRIS di provinsi ini sudah mencapai 3,82 juta, dengan 776.900 pengguna baru sejak Januari-April 2023. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, kemarin.
Rahmat menjelaskan, volume transaksi QRIS di Jateng sepanjang 2023 sudah mencapai 27,98 juta kali.
Pertumbuhan volume transaksi pada April 2023 mencapai 71,05 persen (yoy) dan 17,77 persen dari pangsa nasional.
Menurut Rahmat, salah satu upaya mendorong masyarakat beralih pada digitalisasi pembayaran dengan membidik para pekerja pabrik.
Saat ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng sudah merangkul 19 pabrik dan mengajak 12 ribu pekerja pabrik memakai QRIS.
“Perkembangan QRIS di Jawa Tengah cukup baik dan menggembirakan. Pengguna QRIS di Jawa Tengah sudah mencapai 3,82 juta, dengan total 776 ribu pengguna baru sepanjang tahun ini,” kata Rahmat.
Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, perluasan digitalisasi pembayaran melalui QRIS akan dikampanyekan lewat “QRISnya Satu, Menangnya Banyak”.
Peluasan penggunaan QRIS melalui program QRIS tour de Jateng lewat program digitalisasi sistem pembayaran di sektor transportasi dan pariwisata, digitalisasi bansos dan kegiatan edukasi Angkringan Digital.
“Pada tanggal 7-8 Juli 2023, BI Jateng akan melaksanakan program Angkringan Digital yang mengusung tema ‘Peran Digitalisasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah melalui Pariwisata’. Acara ini akan dilaksanakan di Kawasan Candi Borobudur,” pungkasnya. (Bud)
