Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah mendorong masyarakat menggunakan pembayaran nontunai, terutama saat memanfaatkan transportasi publik.
Tidak hanya memudahkan dalam bertransaksi, tapi juga menghindari transaksi tidak masuk ke kas daerah.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Yunanto Herdiawan mengatakan pada tahun ini, pihaknya mendapatkan target sebesar 2,3 juta pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) baru dan saat ini baru tercapai sejuta pengguna QRIS baru. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, Rabu (16/8).
Junanto menjelaskan, untuk pengguna QRIS secara nasional maka Jateng berada di posisi keempat pengguna terbesar sebanyak 4,1 juta orang.
Sedangkan volume transaksinya mencapai 46 juta transaksi, dan merchant QRIS sebanyak 2,7 juta.
Menurut Yunanto, capaian pengguna baru QRIS sebanyak sejuta orang dari Januari sampai Juni 2023 dan merchant yang mendominasi adalah pelaku UMKM sebanyak 73 persen.
Saat ini, pihaknya terus mendorong penggunaan QRIS di transportasi publik di Jateng.
“Penggunaan di transportasi sedang kita dorong, dan kita kerja sama dengan BRT ataupun KAI. Ini untuk mendorong kemudahan bagi masyarakat, dan tentu juga keamanan. Tidak perlu bawa uang dalam jumlah banyak, dan tentunya meningkatkan penerimaan dari sisi penyelenggara tranportasi publik,” kata Yunanto.
Lebih lanjut Yunanto menjelaskan, guna mendorong dan meningkatkan penggunaan QRIS sebagai sarana pembayaran nontunai di masyarakat digelar Pekan QRIS Nasional.
Guna meningkatkan pemakaian QRIS dan pengguna baru itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng menggelar kegiatan “Ngebis Ngagem QRIS”.
“Masyarakat yang naik Trans Jateng pagi hari itu dapat minuman. Itu sebagai insentif atau bonus bagi masyarakat yang membayar pakai QRIS saat naik Trans Jateng,” pungkasnya. (Bud)