Semarang, Idola 92,6 FM – BPJS Kesehatan Cabang Semarang bersama Pemkot Semarang berhasil memertahankan capaian Universal Health Coverage (UHC) selama tujuh tahun berturut-turut.
Baik BPJS Kesehatan maupun Pemkot Semarang, akan fokus kepada peningkatan kualitas dan mutu layanan kepada masyarakat tidak hanya dari sisi administrasi tapi juga pelayanan kesehatan.
Direktur Kepesertaan BPJS Kesehatan David Bangun mengatakan sinergitas dengan pemangku kepentingan dan stakeholder perlu diperkuat, agar pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kota Semarang lebih optimal. Hal itu dikatakan saat bertemu Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu di Balaikot, kemarin.
David menjelaskan, transformasi mutu layanan yang saat ini menjadi program prioritas BPJS Kesehatan mengharapkan pelayanan kesehatan dihadirkan kepada peserta dengan mudah, cepat dan setara.
Dengan semakin banyaknya kepesertaan program tersebut, maka BPJS Kesehatan wajib memenuhi setiap kebutuhan peserta baik pelayanan kesehatan maupun pelayanan lainnya.
Menurut David, seluruh pelayanan administrasi program JKN dapat diakses secara cepat melalui berbagai kanal yang telah BPJS Kesehatan siapkan.
“Sepuluh tahun program ini berjalan, biasanya peserta akan memiliki berbagai ekspektasi yang lebih atas program ini. Titik fokus kami ada pada pelayanan di fasilitas kesehatan juga pelayanan administrasi,” kata David.
Sementara itu Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu menambahkan, saat ini pihaknya sedang menyusun perencanaan pembangunan daerah agar masyarakat mendapatkan layanan paripurna di tingkat Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
Untuk mengukur kualitas mutu di FKTP, Pemkot Semarang belajar dari hotel bintang lima, dengan mengambil sampel ke pasien bagaimana pelayanan yang diberikan dokter maupun instalasi farmasi.
“Kami terus berupaya memberikan kemudahan akses kepada masyarakat dalam pengurusan layanan publik, salah satunya JKN ini. Peningkatan kualitas layanan menjadi salah satu fokus kami agar UHC yang kami raih benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Semarang,” kata Mbak Ita.
Lebih lanjut Mbak Ita menjelaskan, puskesmas Kota Semarang memiliki slogan 7G yakni Gak ribet, Gak Antre, Gesit, Gratis, Go Cashless, Gemati dan Gak Lemot.
Dalam meningkatkan pelayanan, puskesmas buka sampai sore hari.
“Rumah sakit umum daerah saat ini juga telah bermetamorfosis dengan baik. Rumah sakit tidak hanya layanan untuk memperoleh kesehatan namun juga menjadi sarana yang nyaman bagi keluarga atau pendamping pasien,” pungkasnya. (Bud)