Belantara Foundation Gelar Pelatihan SMART Patrol

Training-Webinar SMART Patrol
Belantara Foundation menggelar Training-Webinar SMART Patrol secara hybrid (daring dan luring) pada Kamis (23/02). (Dok. Belantara Foundation)

Bogor, Idola 92.6 FM – Belantara Foundation menggelar Training-Webinar SMART Patrol secara hybrid (daring dan luring) pada Kamis (23/02). Daring diadakan melalui zoom dan live streaming youtube Belantara, sementara luring diadakan di Auditorium Gedung Rektorat Universitas Pakuan, Bogor. Pelatihan ini dikemas pada kegiatan bernama Belantara Learning Series Eps.6 dengan tema SMART Patrol: Menuju Perlindungan dan Pemantauan Biodiversitas yang Efektif.

Kegiatan ini berkolaborasi dengan Prodi Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan, LPPM Universitas Pakuan, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas dan Forum HarimauKita.

Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dolly Priatna, mengatakan, pelatihan serta webinar SMART Patrol ini bertujuan untuk mengenalkan serta menunjukkan keunggulan sebuah alat atau sistem monitoring dan perlindungan biodiversitas yang efektif yang mengadopsi manajemen adaptif, kepada mahasiswa, praktisi, jurnalis, pemerintah, dan sektor swasta yang berminat untuk mengaplikasikannya di lapangan.

Menurut Dokumen Rencana Aksi dan Strategi Biodiversitas Indonesia 2015-2020 keunikan geologi dan ekosistem Indonesia menyebabkan endemisitas satwa liar tinggi. Indonesia memiliki endemisitas jenis satwa liar tertinggi di dunia untuk kelas seperti burung, mamalia, reptil dan amfibi.

Satwa liar endemis Indonesia diperkirakan berjumlah masing-masing 270 jenis mamalia, 386 jenis burung, 328 jenis reptil dan 204 jenis amfibi. Satwa liar memiliki peran ekologis penting di kawasan hutan, antara lain membantu penyebaran biji tanaman untuk regenerasi hutan, membantu proses penyerbukan bunga secara alami dan mempertahankan keseimbangan rantai makanan. Namun, keberadaan satwa liar tersebut di ekosistem tidak luput dari ancaman kepunahan. Ancaman terbesar keberadaan satwa liar di ekosistem disebabkan oleh hilangnya habitat.

Ikuti Kami di Google News
1
2
3
Artikel sebelumnyaSoroti Peran Indonesia dalam Perlindungan Laut Global, Aktivis Greenpeace Desak Komitmen Pemerintah
Artikel selanjutnya14 Hari Digelar Operasi Keselamatan Candi 2023, Tingkat Laka Lantas 12 Kasus