Banjir Informasi Media Online Jelang Pemilu, Begini Kata Dewan Pers

Anggota Dewan Pers Totok Suryanto
Anggota Dewan Pers Totok Suryanto saat memberi penjelasan terkait aturan peliputan Pemilu di Hotel Santika Premiere, Jumat (21/7).
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM – Kebebasan dari berpendapat maupun demokrasi di Tanah Air, juga berimbas membanjirnya informasi yang dibawa media online dengan mudah diakses masyarakat tanpa filter.

Dewan Pers menyebut, munculnya banyak media online sekarang ini menjelang Pemilu 2024 harus diwaspadai masyarakat secara cerdas dan cermat.

Anggota Dewan Pers Totok Suryanto mengatakan menyikapi era disrupsi media digital sekarang ini, menjadi tantangan baru bagi media-media yang telah ada. Hal itu dikatakan di sela kegiatan workshop peliputan pemilu di Hotel Santika Premiere Semarang, Jumat (21/7).

Menurut Totok, tantangan baru membanjirnya media online sekarang ini membuat media massa baik cetak/online maupun media televisi/radio menjaga kepercayaan publik.

Oleh karena itu, media yang sudah terverifikasi Dewan Pers harus mampu memastikan kegiatan liputan atau produk jurnalistik bisa menjadi pegangan bagi masyarakat.

“Disrupsi digital mendorong lahirnya banyak media, khususnya media online. Kita mesti menyikapinya dengan baik, karena belum semua media online terverifikasi Dewan Pers. Namun demikian, Dewan Pers juga tidak bisa melarang beroperasi,” kata Totok.

Lebih lanjut Totok menjelaskan, melalui workshop peliputan pemilu yang digelar Dewan Pers itu akan menjadi pijakan dan dasar bagi wartawan yang telah terverifikasi bisa memastikan bahwa produk jurnalistik dapat dipertanggungjawabkan.

Oleh karena itu, setiap wartawan harus mampu memahami peraturan yang berlaku selama melakukan peliputan Pemilu 2024.

“Mulai dari hulu sampai hilir, di media masing-masing bisa menjamin setiap prosesnya dapat dipertanggungjawabkan,” jelasnya.

Totok berharap, pengawasan dan hasil peliputan yang dilakukan media terverifikasi tidak kalah akurat dengan media online tak terverifikasi.

“Apa yang diberitakan media itu bisa menjadikan masyarakat paham dan cerdas tentang Pemilu 2024,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaPeduli Penyandang Disabilitas, OJK Jateng-DIY Beri Dukungan Peningkatan Akses Keuangan
Artikel selanjutnyaPenurunan Kemiskinan Belum Berbanding Lurus dengan Tingkat Ketimpangan, Apa Faktornya?