Semarang, Idola 92.6 FM – Kekhawatiran kembali munculnya politisasi identitas yang memicu polarisasi dalam Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2024 mulai mencuat belakangan ini.
Kekhawatiran itu salah satunya diungkapkan oleh Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI). Atas kekhawatiran itu, mereka mengajak masyarakat untuk mengantisipasi politisasi agama menjelang Pemilu 2024. Menurut mereka, problematika politisasi agama marak terjadi di tahun-tahun politik.
Ketua Presidium PP KMHDI, I Putu Yoga Saputra menyampaikan, memasuki tahun politik, ditambah situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian akibat situasi global, politisasi agama yang dapat mengakibatkan terjadinya pembelahan di masyarakat, harus diantisipasi.
Ajakan tersebut disampaikan Yoga dalam Dialog dan konsolidasi keumatan antar ormas Hindu Nasional yang dilaksanakan di GOR Pura Agung Taman Sari Jakarta Timur baru-baru ini.
Lantas, bagaimana mengantisipasi politisasi agama agar tak terjadi polarisasi jelang Pemilu 2024? Apa sesungguhnya penyebab utama terjadinya polarisasi? Lalu, bagaimana cara menangkalnya? Dan, siapa saja yang mesti menginisiasi dalam upaya ini?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber: Akademisi dan Pakar politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Dr Ujang Komarudin. (her/yes/ao)
Simak podcast diskusinya: