Semarang, Idola 92.6 FM – Presiden Joko Widodo mengajak para perajin, desainer, pengusaha, pencinta, dan pemakai batik memanfaatkan momentum untuk mengembangkan batik. Momentum yang dimaksud adalah ‘pertumbuhan ekonomi yang baik serta penyelenggaraan berbagai kegiatan baik nasional maupun internasional.
Hal itu disampaikan Presiden saat memberikan sambutan pada Peresmian Pembukaan Gelar Batik Nusantara di Senayan Park, Jakarta, baru-baru ini.
Menurut Presiden, batik sangat istimewa, tidak saja karena keindahannya tetapi juga karena makna-makna filosofinya. “Batik adalah wajah kita”. “Batik adalah kehormatan kita”. Dan, melalui batik telah tercipta lapangan kerja yang sangat banyak. Jutaan orang bekerja di industri batik kita, dan memberikan penghasilan dan kehidupan bagi jutaan rakyat kita yang bekerja di sektor ini.
Perputaran ekonomi dari industri batik setelah pandemi diharapkan lebih baik. Presiden Jokowi pun mengajak perajin, pengusaha, desainer, pencinta batik, dan seluruh Masyarakat, untuk memanfaatkan momentum kebangkitan ekonomi kita sebaik-baiknya untuk terus mengembangkan batik. Hal ini dapat ditempuh dengan mengeksplorasi desain, motif, dan warna yang selalu ada yang baru setiap tahunnya agar batik semakin beragam dan menarik.
Lalu, bagaimana memanfaatkan momentum kebangkitan ekonomi pasca pandemi untuk mengembangkan batik? Terobosan apa lagi yang bisa dilakukan dalam upaya mengenalkan batik di pasar internasional?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola semarang berdiskusi dengan narasumber, yakni: Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudistira Adhinegara. (her/yes/ao)
Simak podcast diskusinya: