ASEAN Mendeklarasikan Penguatan Penggunaan Mata Uang Lokal

Seberapa Signifikan Keuntungannya?

ASEAN
Ilustrasi/Istimewa

Semarang, Idola 92.6 FM – Seluruh anggota Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) sepakat memperkuat penggunaan mata uang lokal di masing-masing negara untuk mendukung transaksi lintas negara sesama ASEAN supaya tercipta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, stabil, dan kuat di Kawasan.

Hal itu disampaikan dalam deklarasi para pemimpin negara anggota ASEAN dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Rabu 10 Mei 2023.

Di dalam deklarasi itu disebutkan dorongan untuk menggunakan mata uang lokal dalam transaksi lintas negara di kawasan Asia Tenggara ditujukan untuk mencapai cita-cita Rancangan Ekonomi ASEAN 2025.

Tujuan Rancangan Ekonomi ASEAN 2025 itu yakni menghadirkan sistem perekonomian yang terjalin secara mendalam di antara negara-negara anggotanya dan mendorong kegiatan ekonomi yang berkelanjutan, bertumbuh, dan kuat serta memastikan sistem keuangan yang terbuka dan stabil.

Lantas, di tengah banyak negara mulai meninggalkan Dollar Amerika (de-dolarisasi), ASEAN mendeklarasikan penguatan penggunaan mata uang local, seberapa signifikan keuntungannya?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudistira Adhinegara. (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya:

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaWaspadai Dampak El Nino, BI Jateng Pantau Komoditas Pokok
Artikel selanjutnyaASEAN Bertekad Menjadi Ekosistem Kendaraan Listrik