Sukabumi, Idola 92.6 FM – Anak muda satu ini membentuk State of Youth Sukabumi untuk memperdayakan anak muda lain agar dapat memperjuangkan hak mereka. Ia memulai advokasinya tentang peraturan pemerintah yang mengatur soal pernikahan anak ketika ia berusia 14 tahun. Tak hanya itu, ia juga mendampingi anak-anak perempuan untuk menghindari perkawinan anak.
Anak muda itu adalah Alya Sabira (19) dari Sukabumi Jawa Barat. Tak hanya mengadvokasi anak-anak. Perempuan yang kini kuliah di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta tersebut, juga peduli dengan lingkungan. Ia pun terpilih menjadi delegasi Indonesia di konferensi Iklim COP28 di Dubai pada 3-8 Desember 2023. Di sana akan dibahas soal hak anak di tengah kerusakan lingkungan dan perubahan iklim.
Menurut Alya, setelah terbentuk organisasi State of Youth Sukabumi banyak yang bergabung untuk menyuarakan hak anak. “Sekarang kan aku udah punya organisasi aku sendiri, dari kampanye-kampanye sebelumnya, terus kayak aku mulai dari ngajak teman sekos aku dulu, aku mau bikin kampanye ini loh, mau ikut bantuin gak, akhirnya teman temannya ikut, sampai akhirnya hari ini ada 130 orang di organisasi,”tutur Alya yang merangkap sebagai ketua organisasi State of Youth Sukabumi kepada radio Idola, pagi (22/11) tadi.
Atas apa gerakan itu, Alya dinobatkan sebagai Ashoka Young Changemaker 2023. Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Alya Sabira, zilenial pendiri State of Youth Sukabumi dari Sukabumi Jawa Barat. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: