Tangerang, Idola 92.6 FM – Sosok satu ini bersama sejumlah aktivis lain, membentuk Bank Sampah Sungai Cisadane (Banksasuci) pada 2012. Alasannya karena kondisi sungai saat itu dipenuhi sampah. Warga yang tinggal di bantaran sungai masih menjadikan Cisadane sebagai tong sampah besar.
Sosok itu adalah Ade Yunus akrab dipanggil Kang Ade (39), aktivis Sungai Cisadane dari Kecamatan Cibodas Kota Tangerang Banten. Menurut Ade, waktu itu ia dan empat temannya, punya basic yang sama yakni suka naik turun gunung. Dengan modal Rp 15 ribu, mereka bergerak.
Seiring berjalannya waktu, warga mulai tergerak ikut menjaga lingkungan. Bisa menahan keinginan buang sampah di sungai. Terlebih dengan sejumlah aktivitas Banksasuci. Tak hanya lingkungan yang bersih, tapi masih banyak manfaat lainnya. Karena itu, edukasi kepada masyarakat terus dimasifkan. Terutama mengajak mereka untuk terjun langsung membersihkan sungai.
Menurut Ade, Sungai Cisadane sepanjang 126 km tersebut adalah sumber kehidupan manusia, yang ada di Tangerang Raya.”Kenapa, karena air PDAM baik Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, maupun Kota Tangsel, ngambil sumber airnya itu dari Sungai Cisadane. Kalau misalkan sungainya kotor, ada limbah, ada sampah, ya gak bisa diolah, juga gak bisa didistribusikan airnya itu kepada masyarakat,”tutur Kang Ade kepada radio Idola, pagi (17/11) tadi.
Pria yang pernah menempuh pendidikan di MI Daarul Hikmah Cimone, Kota Tangerang; MTs Daarul Hikmah Cimone, Kota Tangerang; MAN 1 Kota Tangerang; dan S-1 Ilmu Hukum STAI Babunnajah Pandeglang tersebut meraih berbagai penghargaan. Yakni, Anggota tim verifikasi penilai Adipura Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Juara 1 Komunitas Peduli Sungai Provinsi Banten.
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Ade Yunus, aktivis Sungai Cisadane dan salah satu pendiri Banksasuci dari Kecamatan Cibodas Kota Tangerang Banten. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya:
