Semarang, Idola 92,6 FM – Bank Indonesia menyebut, transaksi uang elektronik berpotensi akan terus meningkat di tahun depan. Hal itu berdasarkan makin meningkatnya transaksi secara digital.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pada 2023 mendatang, transaksi e-commerce diperkirakan mencapai Rp572 triliun. Pernyataan itu disampaikan di sela Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di Jakarta, kemarin.
Menurut Perry, transaksi e-commerce pada 2024 juga diperkirakan akan mencapai Rp689 triliun.
Perry menjelaskan, digital banking pada 2023 juga diproyeksikan bisa mencapai Rp67 ribu triliun dan meningkat hingga Rp87 ribu triliun pada 2024 mendatang. Sehingga, digitalisasi sistem pembayaran berdasarkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 akan terus didorong untuk mengakselerasi integrasi ekonomi dan keuangan digital.
Transaksi ekonomi dan keuangan digital pada tahun ini, mengalami kenaikan yang ditopang meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja secara online.
Selain itu juga, adanya kemudahan dalam sistem pembayaran digital dan akselerasi digital banking.
“Transaksi e-commerce mencapai Rp572 triliun, uang elektronik Rp508 triliun dan perbankan digital lebih dari Rp67 ribu triliun. Semangat Bank Indonesia untuk terus berkoordinasi erat dengan pemerintah juga KSSK,” kata Perry.
Lebih lanjut Perry menjelaskan, BI sebelumnya memerkirakan transaksi e-commerce pada tahun ini akan menembus angka Rp526 triliun. Artinya, tahun depan target transaksi akan naik Rp46 triliun dari proyeksi tahun ini.
“Nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet dan kartu kredit mengalami kenaikan 23,52 persen secara tahunan menjadi Rp691,5 triliun,” jelasnya.
Pada tahun depan, BI akan terus mendorong digitalisasi sistem pembayaran. Kebijakan moneter BI akan difokuskan menjaga stabilitas, makro prudensial, sistem pembayaran, pendalaman pasar keuangan dan ekonomi keuangan inklusif serta hijau. (Bud)