Semarang, Idola 92,6 FM-Kota Surakarta ditunjuk menjadi pilot project program nasional konversi kompor gas ke energi listrik, untuk wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. PLN bersiap mengawal dan mendukung program tersebut, guna menekan impor gas.
General Manager PLN UID Jateng-DIY Irwansyah Putra mengatakan sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo, maka program konversi atau transisi energi akan dijalankan. Baik penggunaan kendaraan listrik, maupun kompor induksi. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, Senin (14/3).
Irwansyah menjelaskan, program konversi gas ke energi listrik bertujuan untuk menekan import gas dan meningkatkan konsumsi listrik serra memangkas defisit neraca perdagangan. Termasuk, sebagai alternatif penyelesaian agar subsidi energi lebih tepat sasaran.
Menurutnya, PLN berkomitmen siap menjalankan konversi kompor induksi dengan menjadikan Kota Solo sebagai pilot project program seribu kompor induksi.
“PLN terus mendorong dan mengkampanyekan electrifying lifestyle, atau gaya hidup baru dengan menggunakan peralatan serba elektrik yang bebas emisi dan ramah lingkungan. Salah satunya penggunaan kompor induksi. Untuk lebih memasyarakatkan penggunaan kompor induksi khususnya kepada kalangan menengah bawah, program seribu kompor induksi di Kota Surakarta mulai terlaksana pada Mei 2022 nanti. Program ini akan menyasar kepada pelanggan 450 VA dan 900 VA subsidi,” kata Irwansyah.
Lebih lanjut Irwansyah menjelaskan, program konversi kompor induksi mendapat dukungan penuh dari Pemkot Surakarta. Lewat Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota (Disperkim), siap membantu memberikan data Kelompok Penerima Manfaat (KPM).
“Dalam mendukung program konversi, PLN mengadakan promo tambah daya Nyaman Kompor Induksi yang berlaku sampai dengan 31 Maret 2022. Sampai dengan saat ini, sudah ada 11.379 pelanggan PLN di Jateng-DIY telah memanfaatkan promo Nyaman Kompor Induksi,” pungkasnya. (Bud)