Batam, Idola 92.6 FM – Bermula dari penjaga kolam ikan hasil pelatihan, sosok satu ini kemudian memiliki ide untuk membuat alat yang dapat menyaring air kubangan bekas tambang Bauksit menjadi air tawar untuk budidaya ikan dengan sistem bioflok. Atas inonovasinya itu, ia menjadi Pemenang kedua lomba Teknologi Tepat Guna Nusantara kategori TTG Unggulan tingkat nasional 2022. Sebelumnya, ia menjadi pemenang pertama Lomba Teknologi Tepat Guna kategori TTG Unggulan Tingkat Provinsi Kepulauan Riau 2022.
Sosok itu adalah Sujiyanto, sang inovator dari Kota Batam Kepulauan Riau. Pendiri PT Tunas Bioflok Indojaya itu, sebelumnya berprofesi sebagai satpam di Batam sekaligus penjaga kolam ikan hasil pelatihan.
“Air di Batam itu cenderung payau. Kita bikin terobosan bagaimana agar air di Batam ini bisa digunakan budidaya ikan air tawar,”kata Sujiyanto kepada radio Idola, pagi (21/11) tadi.
Dalam melakukan terobosan, Sujiyanto mendapat bimbingan dari mentor dari Jawa, Jakarta, dan Sumatera. Semua ilmu ia pelajari. Dikumpulkan. Hingga akhirnya menghasilkan inovasi tersebut.”Hasilnya kita uji, ikannya juga kita uji lab, dan ikan tidak mengandung parasit sehingga memenuhi syarat untuk dieskpor,”tambahnya.
Akhirnya banyak permintaan dari luar negeri. Untuk memenuhi kebutuhan ini, Sujiyanto tak sendiri. Ia menggandeng warga sekitar agar mempunyai usaha ternak ikan di rumahnya.”Saat ini kita punya binaan sekitar 200 kolam,”tutur pria yang mempunyai target memiliki 1000 kolam pada tahun 2024.
Target ini tak berlebihan, mengingat semua untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke luar negeri.
Lalu bagaimana cara mewujudkannya?
Selengkapnya, berikut ini wwawancara radio Idola Semarang bersama Sujiyanto, Sang Inovator Alat Penyaring Air Kubangan Bekas Tambang Bauksit dari Kota Batam Kepulauan Riau. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: