Semarang – Segmen menengah ke atas hingga kini masih mendominasi penjualan properti di Semarang. Ini terlihat dari transaksi penjualan selama pameran properti expo Semarang ketiga di mall paragon Semarang, dimana rata – rata rumah yang terjual diatas harga Rp.1 miliar.
Ketua properti expo Semarang, Dibya K Hidayat mengatakan, selama pameran ketiga tahun 2022 ini pihaknya mencatatkan penjualan 17 unit rumah dengan nilai transaksi sebesar Rp.23 miliar. Ini menunjukkan segmen menengah ke atas masih menjadi segmen paling bertahan di tengah pandemi.
“saat ini memang segmen ini paling sustain. Tapi segmen lain juga mungkin bertumbuh, cuma belum tercatat saja,”ujarnya disela penutupan properti expo Semarang.
Capaian transaksi ini juga menunjukkan bahwa pasar properti masih cukup stabil, ditengah upaya perbaikan ekonomi pasca pandemi. Untuk itu pameran di mall sangat dibutuhkan untuk membantu developer memperkenalkan keunggulan product, lokasi, harga , dan fitur kepada calon konsumen.
“Hanya 20 persen transaksi yang langsung terjadi saat pameran. Tapi pameran ini sarana branding bagi pengembang. Transaksi bisa jadi terjadi setelah pameran,” ungkapnya
Dibya optimis pasar property akan terus bertumbuh, apalagi program pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) Rumah masih berlaku hingga September mendatang. Namun demikian menurutnya masyarakat harus segera melakukan transaksi, mengingat pemenuhan persyaratan untuk mendapatkan diskon pajak tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Untuk disetujui seharusnya cepat, tapi pemenuhan syarat-syarat yang masih agak ribet. Kalau timelinenya September, berarti april atau mei paling tidak sudah harus transaksi,” pungkasnya. (tim)