Semarang, Idola 92,6 FM – PGN mulai membangun pipa distribusi gas bumi dari Mangkang menuju Kawasan Industri Kendal (KIK), dengan melaksanakan kegiatan first welding atau pengelasan pertama pipa distribusi menuju KIK.
Pembangunan pipa melanjutkan pemanfaatan Pipa Transmisi Cirebon-Semarang (Pipa Cisem) sebagai wujud nyata PGN dalam mengembangkan pemanfaatan gas bumi di daerah Semarang, Kendal, Batang dan sekitarnya.
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo mengatakan pipa distribusi dari Pipa Cisem sepanjang delapan kilometer ini berdiameter delapan inch, dengan kapasitas pengangkutan gas sebesar 13 MMSCFD.
Sama halnya dengan penyaluran gas bumi ke Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), gas bumi untuk KIK bersumber dari PEPC Jambaran Tiung Biru (PEPC JTB).
Wahyu menjelaskan, pada tahap awal untuk gas bumi di KIK berpotensi akan diserap tujuh pelanggan industri dengan kebutuhan kurang lebih 3,4-4 BBTUD.
Menurutnya, KIK masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) dan diharapkan selesai pada semester pertama 2024 mendatang. Hal ini akan sejalan dengan pembangunan jaringan transmisi dan distribusi gas bumi.
“Sudah ada koordinasi yang kuat antara Pipa Cisem dan pipa distribusi oleh PGN yang langsung masuk ke kawasan industri. Pembangunan infrastruktur gas ini akan menambah kemampuan daya saing di sektor industri, khususnya Jawa Tengah,” kata Wahyu, kemarin.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar menambahkan, tak hanya kawasan industri saja tapi PGN juga siap melayani kebutuhan gas di Jateng-DIY.
Kebutuhan yang disiapkan sebesar 20-40 MMSCFD, untuk seluruh segmen pelanggan.
Menurutnya, secara paralel PGN menyiapkan pembangunan infrastruktur baik pipa maupun non pipa.
PGN akan mengambil opsi tercepat, agar kebutuhan seluruh pelanggan dapat dilayani dengan baik.
“Pipa distribusi menuju KIK akan melengkapi infrastruktur di kawasan industri, khususnya guna memenuhi kebutuhan gas bumi yang efisien dan ramah lingkungan di kawasan pengembangan kota industri terbesar di Jawa Tengah. Tidak hanya untuk industri, PGN ke depannya akan memperluas pengembangan gas bumi untuk menyasar kebutuhan komersial rumah tangga, dan transportasi,” ujar Achmad.
Lebih lanjut Achmad berharap, penggunaan gas bumi di KIK mampu memberi efek positif yang nyata di dalam upaya mendatangkan investasi ke Indonesia.
Dengan dukungan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan, PGN optimistis bahwa infastruktur gas bumi dan jaminan pasokannya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar. (Bud)