Pertamina Pastikan Stok BBM dan Elpiji Aman Selama Ramadan

Antre membeli BBM
Sejumlah pengendara motor mengantre membeli BBM.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah memastikan, selama bulan puasa nanti stok dan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji selama Ramadan aman dan cukup memenuhi kebutuhan masyarakat yang meningkat. Pertamina telah menyiagakan seluruh terminal BBM dan Elpiji, untuk memasok kebutuhan masyarakat selama bulan puasa.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niagara Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho mengatakan menjelang Ramadan tahun ini, pihaknya menjamin pasokan BBM dan elpiji di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta aman. Pernyataan itu dikatakan saat dihubungi secara virtual, Kamis (31/3) malam.

Brasto menjelaskan, menjelang bulan puasa biasanya ditandai adanya peningkatan aktivitas konsumsi BBM dan elpiji di masyarakat. Sehingga, pihaknya senantiasa memastikan kebutuhan BBM dan elpiji bagi masyarakat tetap aman dan terpenuhi di bulan puasa tahun ini.

Menurutnya, saat ini rerata konsumsi harian BBM jenis gasoline sebesar 12.671 Kilo Liter (KL) dan BBM jenis gasoil sebesar 6.587 KL per hari. Sedangkan elpiji, rerata konsumsi hariannya sebesar 4.360 Metric Ton (MT).

“Pasokan BBM dan elpiji selama bulan Ramadan di Jawa Tengah dan DIY berjalan dengan aman dan lancar. Masyarakat atau konsumen tidak perlu khawatir. Pertamina berkomitmen, untuk menyalurkan BBM dan elpiji di tengah peningkatan aktivitas masyarakat,” kata Brasto.

Lebih lanjut Brasto menjelaskan, untuk pasokan BBM di wilayah Jateng-DIY didukung delapan Fuel Terminal yang tersebar di sejumlah wilayah. Sementara untuk pasokan elpiji berasal dari Terminal Cilacap, Rembang dan Semarang.

“Kita punya 989 SPBU dan 1.118 pertashop. Kemudian ada 51.555 pangkalan elpiji subsidi, dan 9.509 outlet elpiji nonsubsidi di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Masyarakat yang butuh layanan Pertamina, bisa memanfaatkan Pertamina Call Center dan juga aplikasi MyPertamina,” pungkasnya.

Over 11 Persen, Pertamina Sebut Stok Solar Subsidi Masih Aman

SPBU
Operator SPBU mengisi BBM jenis solar ke truk.

Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah mencatat, terjadi peningkatan konsumsi harian BBM jenis Solar subsidi sebesar 11 persen dari rerata harian normal. Namun, kondisi tersebut tidak memengaruhi ketersediaan maupun ketahanan stok solar subsidi.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho mengatakan berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, saat ini memang terdapat peningkatan konsumsi BBM jenis Solar subsidi di tengah masyarakat. Akibatnya, terjadi peningkatan konsumsi Solar subsidi dari kuota yang telah ditetapkan. Pernyataan itu dikatakannya saat dihubungi secara virtual, Kamis (31/3) malam.

Menurut Brasto, peningkatan konsumsi Solar subsidi itu akibat dari upaya pemulihan ekonomi dan peningkatan aktivitas di sejumlah sektor pada masa pandemi saat ini.

Brasto menjelaskan, rerata konsumsi harian Solar subsidi yang disalurkan sampai akhir Februari 2022 di Jateng-DIY berada pada angka 5.833 Kilo Liter (KL) atau naik 11 persen di atas rerata kuota harian 2022 yang berada di angka 5.253 KL. Namun, meskipun terjadi peningkatan konsumsi rerata harian Solar subsidi tetapi untuk stok masih aman dan mencukupi.

“Ketahanan stok solar di Jateng-DIY adalah 16 hari, belum termasuk ketahanan stok di kilang dan kapal. Kami siap menyalurkan solar subsidi di 754 SPBU di Jawa Tengah dan DIY. Kami komitmen untuk menyalurkan solar subsidi kepada masyarakat,” kata Brasto.

Lebih lanjut Brasto meminta kepada masyarakat mampu, untuk tidak menggunakan BBM produk subsidi. Masyarakat kalangan mampu atau menengah atas, disarankan menggunakan BBM nonsubsidi untuk menjaga subsidi pemerintah terhadap BBM bisa tepat sasaran.

“Kami terus mendorong dan mengedukasi masyarakat, agar memilih BBM nonsubsidi dari Pertamina yang kualitasnya lebih baik. Terutama bagi mesin kendaraan, dan lebih ramah lingkungan,” pungkasnya. (Bud)

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaJelang Ramadan Daya Beli Masyarakat Perlu Terus Didorong
Artikel selanjutnyaWarga Pati dan Blora Didorong Ikut PPS