Semarang, Idola 92,6 FM – Perajin alat musik petik di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang, mengaku kebanjiran orderan selama masa pandemi berlangsung. Peningkatannya bisa mencapai 75 persen, karena juga mendapat dukungan lewat LapakGanjar.
Perajin alat musik petik, Slamet Joko Santoso mengatakan penjualannya diakui mengalami peningkatan sampai 75 persen, dari mulai tahun kedua pandemi COVID-19. Terlebih lagi, dirinya juga sempat mengikuti program LapakGanjar untuk membantu pelaku UMKM terdampak. Hal itu dikatakan saat ditemui di rumah produksinya, baru-baru ini.
Slamet menjelaskan, usahanya membuat alat musik petik sebenarnya lahir karena hobi mendengarkan musik cadas. Sehingga, dirinya dibantu temannya mulai memproduksi sejumlah alat musik.
Menurutnya, hobi dan kegemarannya mendengarkan musik cadas dan disalurkan menjadi pekerjaan mendatangkan rezeki.
“Saya di sini produksi segala macam alat musik petik dari gitar, bass, biola, mandolin, ukulele dan sebagainya. Untuk alat musik ini kan tidak kayak mebel. Kalau gitar itu didengar, dirasakan dan dilihat. Jadi memang kalau orang kerja dapat duit ya tidak bisa. Memang harus benar-benar memahami dan passionnya di situ nanti uang mengikuti,” kata Slamet.
Lebih lanjut Slamet menjelaskan, untuk penjualan sudah hampir di seluruh Indonesia terjangkau. Sedangkan untuk pesanan dari luar negeri belum terlalu banyak baru ke Tiongkok, Australia dan Singapura.
“Kebanyakan pembeli yang datang atau pesan, mereka bilang tahu dari LapakGanjar. Jadi, kami merasakan betul dampak positif dari LapakGanjar,” pungkasnya. (Bud)