Semarang, Idola 92,6 FM – Penanganan banjir yang terjadi di Kabupaten Cilacap, lebih difokuskan pada evakuasi masyarakat kelompok rentan. Yakni mulai dari balita, ibu hamil hingga orang lanjut usia.
Kalahar BPBD Jateng Bergas Penanggungan mengatakan banjir yang terjadi di Cilacap cukup luas cakupannya, sehingga penanganan lebih diprioritaskan pada masyarakat kelompok rentan. Pernyataan itu dikatakan saat dihubungi lewat sambungan telepon, kemarin.
Bergas menjelaskan, berdasarkan data yang diterima pihaknya mencatat ada 14 kecamatan terdampak banjir. Beberapa kecamatan itu di antaranya adalah Kecamatan Maos, Kedngreja, Jeruklegi, Kesugihan dan Majenang.
Menurutnya, penyebab banjir adalah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi cukup lama.
“Terkait dengan penanganan korban atau yang terdampak, tentunya dari BPBD dan pemda setempat yang melakukan aksi pendahuluan penanganan daruratnya. Dan Alhamdulillah di Cilacap sudah dapat tertangani. Termasuk logistik di pengungsian dari Dinas Sosial juga sudah mendorong untuk disampaikan ke titik-titik pengungsian. Jumlahnya tidak banyak, dan masyarakat lebih cenderung bertahan di rumah,” kata Bergas.
Lebih lanjut Bergas menjelaskan, bagi masyarakat yang tetap bertahan di rumah beranggapan bahwa banjir tersebut sebagai sesuatu hal biasa. Bahkan, ada sebagian warga mengungsi hanya di waktu malam hari dan di pagi harinya kembali ke rumah masing-masing.
“Di tempat pengungsian sudah ada dapur umum yang disediakan dari pemerintah setempat. Teman-teman relawan juga sudah didorong ke lokasi pengungsian,” pungkasnya. (Bud)