Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah menyiapkan 118 bus yang nantinya digunakan masyarakat perantau di wilayah Jabodetabek, untuk bisa pulang ke kampung halaman saat Lebaran. Pelaksanaan mudik gratis yang digelar Pemprov Jateng itu, akan dilaksanakan pada 28 April 2022 mendatang.
Ketua Paguyuban Jawa Tengah Leles Sudarmanto mengatakan masyarakat yang bisa mengikuti mudik gratis dari Pemprov Jateng itu adalah asisten rumah tangga (ART), pengemudi online, buruh bangunan dan pedagang kecil atau asongan. Pernyataan itu dikatakan saat dihubungi lewat sambungan telepon, kemarin.
Leles menjelaskan, meskipun tidak sama dengan tahun-tahun sebelum pandemi tetapi setidaknya bisa membantu masyarakat Jateng di perantauan. Sebab, masa pandemi saat ini juga banyak perantau tidak memiliki pekerjaan tetap dan ongkos pulang ke kampung halaman.
Menurutnya, masyarakat perantau asal Jateng yang akan mengikuti program mudik gratis bisa mengikuti persyaratan sesuai ketentuan dari pemerintah. Yakni sudah vaksin booster, dan juga memiliki surat keterangan bebas COVID-19 lewat tes antigen.
“Masyarakat kita itu kepengen mudik karena sudah dua tahun tidak balik. Syaratnya harus booster, atau antigen. Lha di sini sebetulnya temen-temen memang banyak kendala, salah satunya itu vaksin booster. Temen-temen perantauan ini banyak yang belum booster, karena ada alasan-alasan tertentu. Saya sebagai ketua paguyuban Jawa Tengah, mencari tahu melalui Ditjen Perhubungan Darat,” kata Leles.
Lebih lanjut Leles menjelaskan, karena kuota yang diberikan Pemprov Jateng terbatas maka harus dimanfaatkan para perantau. Sehingga, masyarakat perantau ber-KTP Jateng bisa segera mendaftar ke Badan Penghubung Jateng.
Diketahui, 118 bus untuk mudik gratis itu merupakan sumbangan dari Bank Jateng dan juga masing-masing pemkab/pemkot. Masyarakat perantauan di wilayah Jabodetabek bisa mengikuti program mudik gratis, dengan mendaftar mulai 13 April 2022 melalui http://bit.ly/mudikgratisbantuangubjateng2022. Lokasi keberangkatan mudik gratis Pemprov Jateng, dilakukan di Museum Purna Bhakti Pertiwi TMII Jakarta Timur. (Bud)