Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah siap memberikan pelatihan usaha bagi 6.546 orang penyandang disabilitas di Kabupaten Pekalongan, khususnya untuk produksi bandeng presto. Dua desa dijadikan pilot project, karena sering langganan banjir rob.
Perwakilan penyandang disabilitas Bina Akses Kabupaten Pekalongan Endang Tri Murti Ningsih mengatakan para penyandang disabilitas di Desa Jaruksari di Kecamatan Tirto dan Desa Pecakaran di Kecamatan Wonokerto diharapkan bisa mendapatkan pelatihan usaha. Hal itu dikatakan saat berdialog dengan Gubernur Ganjar Pranowo di Pendapa Pemkab Pekalongan, baru-baru ini.
Endang menjelaskan, karena dua desa itu merupakan daerah langganan banjir rob maka mendapat prioritas mendapatkan pelatihan usaha. Sehingga, bisa memberikan nilai tambahan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Menurutnya, tidak hanya pelatihan usaha saja tetapi juga diberikan pendampingan tentang pemasarannya. Sehingga, produk-produk yang dihasilkan penyandang disabilitas Kabupaten Pekalongan bisa laku di pasaran.
“Pendamping disabilitas berbasis masyarakat, karena untuk Kabupaten Pekalongan itu hanya ada satu pendamping disabilitas. Sedangkan kecamatan yang ada di Pekalongan ada 19 kecamatan. Kami juga menginginkan pelatihan UKM itu diprioritaskan di daerah yang terkena rob, lebih ke pemanfaatan agar punya nilai jual lebih tinggi,” kata Endang.
Lebih lanjut Endang menjelaskan, untuk peserta pelatihan nanti akan dicari dari usia produktif. Khususnya, dari 6.546 penyandang disabilitas di Kabupaten Pekalongan.
“Tapi tadi Alhamdulillah sudah direspon, dan dalam waktu dekat akan dilakukan pelatihan. Kami menyambut dengan gembira. Harapannya, para penyandang disabilitas di dua desa yang dijadikan sasaran bisa terbantu,” pungkasnya. (Bud)