Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Regional III OJK Jawa Tengah-Yogyakarta terus mendorong pelaku BPR, agar bisa ikut menyalurkan KUR kepada pelaku usaha. Tujuannya, agar roda perekonomian di masyarakat kembali menggeliat.
Kepala Kanreg III OJK Jateng-DIY Aman Santosa mengatakan pihaknya sudah membuka kesempatan kepada BPR, untuk ikut menyalurkan KUR sama dengan perbankan pada umumnya. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantornya, belum lama ini.
Aman menjelaskan, selama ini penyaluran KUR masih didominasi perbankan umum. Beberapa juga menawarkan bunga ringan hingga nol persen, mulai dari Bank Nobu dan Bank Jateng dengan bungan nol persen hingga Bank Wakaf Mikro (BWM) menawarkan kredit berbunga tiga persen.
Menurut Aman, saat ini BPR juga tengah didorong bisa menyalurkan KUR. Saat ini sedang dalam proses menyatukan sistem yang ada di masing-masing BPR dengan sistem di Kementerian Keuangan. Yakni Sistem Informasi Kebijakan Pemerintah (SIKP).
Melalui SIKP itu, akan memudahkan kontrol dan pengawasan saat ada pengajuan KUR kemudian dicatat Kementerian Keuangan dan BPR akan diberikan subsidi bunga
“Tujuannya memberikan semangat dulu, yuk pada berani melakukan usaha kembali. Ada pinjaman yang murah, dan nanti kalau sudah mulai mampu ya tentu masuk ke KUR. KUR itu ada yang bunganya enam persen, dan kalau sudah maju lagi bisa ambil kredit komersial,” kata Aman.
Bunga yang diberikan dari KUR BPR diserahkan masing-masing tetapi dibebankan kepada masyarakat maksimal enam persen. Sedangkan selisihnya disubsidi pemerintah.
“Saat ini baru ada satu BPR di Jawa Tengah yang telah memberikan KUR kepada masyarakat. Tapi saya kira, kalau satu sudah berhasil akan menjadi contoh dan lainnya mengikuti,” pungkasnya. (Bud)