Menghadapi Ancaman Resesi Ekonomi Global, Apa yang Mesti Dilakukan Indonesia?

Resesi Ekonomi Indonesia
Ilustrasi/Istimewa

Semarang, Idola 92.6 FM – Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan dunia jatuh ke jurang resesi tahun depan. Indikatornya? Banyak bank sentral yang sudah mengerek suku bunga acuan demi menekan inflasi. Menkeu buka-bukaan soal nasib Indonesia kalau dunia resesi-ekonomi. Menurut Menkeu, kenaikan suku bunga acuan bank sentral di sejumlah negara membuat resesi ekonomi makin nyata dan diprediksi terjadi pada 2023.

Ia mencatat suku bunga acuan bank sentral Inggris, sudah naik 200 basis poin selama 2022. Begitu pula dengan Amerika Serikat yang sudah naik 300 basis poin sejak awal tahun.

Langkah tersebut dilakukan sejumlah negara demi meredam lonjakan inflasi. Menurut Menkeu, kebijakan itu akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi sehingga ancaman resesi makin sulit dihindari.

Resesi Ekonomi Global
Ilustrasi/Istimewa

Meski begitu, Sri Mulyani menjelaskan bahwa perekonomian Indonesia masih cukup sehat dan aman dari ancaman resesi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,01 persen pada kuartal I 2022 dan inflasi yang masih terkendali di level 4,35 persen pada Juni lalu menjadi dasarnya.

Lalu, jika tahun depan dunia dipastikan mengalami resesi, maka permintaan ekspor dari negara-negara yang masuk ke jurang resesi, pasti akan turun. Lalu antisipasi apa yang bisa kita lakukan? Masih mungkinkah kita mengalihkan pasar agar tidak terlalu menekan neraca perdagangan kita?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber, di antaranya: Dr Agustinus Prasetyantoko (Ekonom/Rektor Unika Atma Jaya Jakarta), Sofjan Wanandi (Pengusaha/Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)), dan Bhima Yudistira Adhinegara (Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS)). (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya:

Ikuti Kami di Google News